Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak”.
Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahuitumbuh kembang anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.
Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.
Depok, 13 November 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH.
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Namun, hal itu jangan membuat orangtua putus asa untuk mengejar keterlambatan pertumbuhan fisik anak. Masa anak-anak 6-12 tahun perlu mendapat perhatian untuk mempersiapkan pertumbuhan cepat di masa puber. Orangtua harus memperhatikan pola makan anak, termasuk jenis, jumlah dan jadwal makan anak. Masa anak sekolah dasar menjadi peluang emas kedua jika pada masa balita tidak baik.
Pada masa sekolah, orangtua harus memperhatikan masalah gizi anak, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajannya. Dikatakan, sarapan penting artinya untuk tumbuh kembang anak. Namun sarapan sering diabaikan anak dan orangtua. Sehingga ketika di sekolah, anak memakan jajanan yang seringkali kurang gizinya. Orangtua juga perlu kreatif dalam menyajikan makanan yang di konsumsi anak-anak. Sehingga anak-anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol, dan bukan makan jajanan yang tidak sehat.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap tumbuh kembang anak secara optimal.
B.IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak”, terkait dengan pada masa sekolah, orangtua harus memperhatikan masalah gizi anak, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajannya.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam memberikan nutrisi pada anak dengan baik?
2.Bagaimana agar anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol?
C.PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran orangtua dalam memberikan nutrisi pada anak dengan baik?
2. Bagaimana deskripsi agar anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol?
BAB II
PEMBAHASAN
Tak ada kata untuk terlambat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Jika pada usia balita orangtua tidak bisa memaksimalkan pemberian, masih ada kesempatan kedua yang cukup penting, yakni masa anak-anak, pada usia 6-12 tahun.
Pada usia balita, selain otak, fisik juga mengalami pertumbuhan yang cepat. Jika pemberian nutrisi pada balita tidak maksimal, akan terjadi perkembangan fisik yang melambat. Hal ini bisa terlihat dari tinggi badan balita yang lebih pendek dari teman-teman sebayanya. Penyebabnya antara lain kurang mengkonsumsi sayuran, banyak menyerap jajanan yang gizinya kurang, dan pola makan yang salah.
Pada usia anak-anak juga tetap dibutuhkan minim susu untuk persiapan masa puber anak, dan proses penulangan yang berakhir pada usia 30 tahun. Jika anak tidak suka minum susu lagi, ibu di harapkan tetap bisa menyajikan susu dalam bentuk makanan yang berbeda, tapi tetap memiliki kandungan yang sama seperti susu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Orangtua tidak boleh putus asa untuk mengejar keterlambatan pertumbuhan fisik anak. Orangtua harus memperhatikan pola makan anak, termasuk jenis, jumlah dan jadwal makan anak. Masa anak sekolah dasar menjadi peluang emas kedua jika pada masa balita tidak baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber ; Warta Kota, 4 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar