Rabu, 05 Januari 2011

Psikologi yang Berhubungan Dengan Ilmu Komputer dan Pendidikan


KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “ Psikologi yang Berhubungan Dengan Ilmu Komputer dan Pendidikan”.
Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetetahui bahwa computer juga penting dalam dunia pendidikan dan memiliki pengaruh psikologis. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.

            Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.

            Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.




                                                                                                                    Depok, 3 Januari 2011


                                                                                                                               Penyusun











                                                  DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Bab I Pendahuluan
            A. Latar Belakang Masalah
            B. Identifikasi Masalah

Bab II Pembahasan

Bab III Penutup

            A. Kesimpulan

            B. Saran

Daftar Pustaka












                                                          

                                                          BAB I
                                                 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Saat  ini,  perkembangan  teknologi  telah  merambah  berbagai  bidang.  Teknologi  tidak  lagi  sekedar  untuk  teknologi,  tapi  teknologi  yang  telah  mencakup  berbagai  ranah  kehidupan  manusia,  teknologi  yang  telah  mempengaruhi  kehidupan  manusia,  teknologi  yang  telah  menjadi  bagian  integral kehidupan manusia.  Di era digital ini, semakin banyak anak-anak  yang  memiliki  akses  komputer  di  rumah  atau  di  sekolah  untuk  banyak  hal,  dimulai  dari  permainan  komputer,  atau  membantu  mengerjakan  pekerjaan  rumah,  bahkan  melakukan  chatting  dan  email  atau  pun  browsing  di  Internet.
            Tanggung jawab sekolah yang besar dalam memasuki era globalisasi adalah mempersiapkan siswa untuk mengahadapi tantangan-tantangan dalam masyarakat sangat cepat perubahannya. Sala satu dari tantangan yang dihadapi oleh para siswa adalah menjadi pekerja yang bermutu. Kemampuan berbicara dalam bahasa asing dan kemahiran komputer merupakan dua kriteria utama yang pada umumnya diajukan sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja di Indonesia (dan di seluruh dunia). Mengingat sekitar 20-30 % dari lulusan SMU di seluruh wilayah Nusantara ini yang melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi, dan dengan adanya komputer yang telah merambah di segala bidang kehidupan manusia, maka dibutuhkan suatu tanggung jawab yang besar terhadap system pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan kemahiran komputer bagi para siswa kita.
            Meningkatnya  jumlah  waktu  yang  dipergunakan  oleh  anak-anak  di  rumah  dan  di  sekolah  dalam berinteraksi dengan komputer menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana teknologi komputer mempengaruhi  perkembangan psikologi mereka. Artikel  ini  menyajikan  riset terbatas terhadap efek penggunaan komputer  di  rumah terhadap  perkembangan aspek fisik, kognitif, emosi, sosial,  dan motorik. Secara  umum  perkembangan  anak  yang  diperkenalkan  dengan  teknologi  komputer  relatif  lebih  baikaspek-aspek  tertentu  pada  anak-anak  daripada  anak-anak  yang  sama  sekali  belum  dikenalkan  dengan  teknologi  komputer. orang  tua  dan  para  penentu  kebijakan  untuk  menggali  dan  memaksimalkan  efek  positif dan meminimalisir efek buruk dari penggunaan teknologi komputer pada anak-anak.





B. Identifikasi Masalah ( Latar Masalah )
            Sesuai dengan judul makalah ini “Psikologi yang Berhubungan Dengan Ilmu Komputer dan Pendidikan”, terkait dengan pada masa sekolah, orangtua harus memperhatikan anak agar tidak terlalu berlebihan dalam bermain computer. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam memperhatikan anak bermain Komputer?
2. Bagaimana pemerintah akan mampu membiayai pembangunan ini ?
3. Memberikan apa yang dibutuhkan, bagaimana pemerintah dapat mengelak untuk tidak             
    membiayai pembangunan ini ?
4. Apakah pemerintah harus membiayai secara penuh untuk pembangunan ini ?


















                                                                     BAB II
                                                   PEMBAHASAN

            Tanggung jawab sekolah yang besar dalam memasuki era globalisasi adalah mempersiapkan siswa untuk mengahadapi tantangan-tantangan dalam masyarakat sangat cepat perubahannya. Sala satu dari tantangan yang dihadapi oleh para siswa adalah menjadi pekerja yang bermutu. Kemampuan berbicara dalam bahasa asing dan kemahiran komputer merupakan dua kriteria utama yang pada umumnya diajukan sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja di Indonesia (dan di seluruh dunia). Mengingat sekitar 20-30 % dari lulusan SMU di seluruh wilayah Nusantara ini yang melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi, dan dengan adanya komputer yang telah merambah di segala bidang kehidupan manusia, maka dibutuhkan suatu tanggung jawab yang besar terhadap system pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan kemahiran komputer bagi para siswa kita.
            Dalam menghadapi masalah ini beberapa sekolah swasta dan negeri yang telah mengambil langkah maju. Pada beberapa sekolah mereka telah membangun hubungan yang sangat erat dengan masyarakat setempat dan melakukan sebuah lompatan yaitu dengan mengundang para masyarakat penyumbang untuk membangun fasilitas dasar komputer. Sekolah ini telah membuktikan bagaimana mengatasi salah satu masalah terbesar dalam pengenalan teknologi ke sekolah-sekolah di Indonesia secara berkesinambungan. Keefektifan system yang berkesinambungan ini sudah tumbuh lama ketika masyarakat setempat memahami bagaimana pentingnya teknologi bagi anak-anak mereka. Dalam hal ini kami telah mempelajari bahwa, sekolah-sekolah yang bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk membangun fasilitas cenderung berkembang secara teratur dan juga meningkatkan dukungan dari masyarakat setempat.
            Kesinambungan adalah faktor utama. Pada program di masa lalu untuk menyediakan teknologi ke sekolah kebanyakan mencapai sedikit sukses dalam jangka waktu yang cukup lama dan jarang sekali menunjukkan perkembangan. Persyaratan mengenai laboratorium bahasa adalah contoh yang umum. Biasanya ada enam masalah utama, yaitu ;
  • Anggaran untuk perawatan fasilitas awal tidak tersedia.
  • Pelatihan biasanya terlalu spesifik dan tidak berhubungan dengan kebutuhan di lapangan atau perubahan sikap.
  • Tidak tersedianya karyawan untuk perawatan rutin dan pengembangannya.
  • Tidak tersedianya teknisi ahli atau terlalu mahal
  • Materi yang sesuai untuk mengajar tidak tersedia
  • Lemahnya kondisi kerja guru di lapangan mendorong bahwa mereka tidak dapat membagi waktu untuk mengembangkan materi mengajar secara kreatif.
            Masalah-masalah ini menjadi lebih luas dalam hal komputer karena tingkat keahlian yang diminta untuk mengembangkan dan merawat fasilitas tersebut sangat tinggi serta kemahiran komputer mempunyai nilai jual yang sangat tinggi pula. Saran untuk memberi pelatihan karyawan di sekolah tidak berlaku dalam konteks yang ada saat ini. Karena siapa saja yang mengembangkan diri untuk mencapai posisi tingkat ahli, mereka di sektor komersil dapat menghasilkan sepuluh kali lipat dari apa yang mereka dapat di sekolah, jadi mungkin saja mereka akan menghabiskan waktu dengan pekerjaan dari luar kantor (hal ini juga menjadi masalah pada karyawan yang memiliki kemampuan di bidang jasa umum).
Di  Indonesia,  walaupun  belum  banyak  ditemukan  riset  yang  mendalam  mengenai  jumlah  komputer rumah yang dipergunakan oleh anak-anak,  tapi  dari  waktu  ke  waktu,  kepemilikan  komputer  yang  semakin  meningkat  setiap  tahunnya  sedikit  banyak  akan  mempengaruhi  jumlah  anak  yang  berinteraksi  dengannya.  Dengan  semakin  meningkatnya  peran  komputer  rumah  dalam  kehidupan  anak-anak,  dibutuhkan  sebuah  perhatian  khusus bagaimana efek dari ini semua kepada anak- anak.  Waktu  yang  dibutuhkan  oleh  anak  untuk  berinteraksi  dengan  komputer  sangat  mungkin  menggantikan  waktu  anak-anak  yang  seharusnya  dipergunakan  untuk  mengembangkan  kemampuan  dirinya  baik  dalam  aspek  kognitif  maupun  aspek  motorik.   Penelitian  ini  diharapkan  mampu  membantu  untuk  menunjukkan  kepada  orang  tua  dan  pihak- pihak  yang  berkompeten  untuk  menggali  dan  memaksimalkan efek positif dan meminimalisir efek  buruk  dari  penggunaan  teknologi computer pada anak-anak.















                                                            BAB III
                                              PENUTUP
A. KESIMPULAN
            Penelitian  ini  diharapkan  mampu  membantu  untuk  menunjukkan  kepada  orang  tua  dan  pihak- pihak  yang  berkompeten  untuk  menggali  dan  memaksimalkan efek positif dan meminimalisir efek  buruk  dari  penggunaan  teknologi  komputer  pada  anak-anak.
            Dengan  semakin  meningkatnya  peran  komputer  rumah  dalam  kehidupan  anak-anak,  dibutuhkan  sebuah  perhatian  khusus bagaimana efek dari ini semua kepada anak- anak.  Waktu  yang  dibutuhkan  oleh  anak  untuk  berinteraksi  dengan  komputer  sangat  mungkin  menggantikan  waktu  anak-anak  yang  seharusnya  dipergunakan  untuk  mengembangkan  kemampuan  dirinya  baik  dalam  aspek  kognitif  maupun  aspek  motorik.
            Meningkatnya  jumlah  waktu  yang  dipergunakan  oleh  anak-anak  di  rumah  dan  di  sekolah  dalam berinteraksi dengan komputer menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana teknologi komputer mempengaruhi  perkembangan psikologi mereka. Artikel  ini  menyajikan  riset terbatas terhadap efek penggunaan komputer  di  rumah terhadap  perkembangan aspek fisik, kognitif, emosi, sosial,  dan motorik. Secara  umum  perkembangan  anak  yang  diperkenalkan  dengan  teknologi  komputer  relatif  lebih  baikaspek-aspek  tertentu  pada  anak-anak  daripada  anak-anak  yang  sama  sekali  belum  dikenalkan  dengan  teknologi  komputer.

B. SARAN
            Setiap orang tua dan guru harus bekerja sama dalam memperhatikan anak dalam bermain komputer baik di sekolah maupun di rumah. Agar anak bisa membagi waktu luangnya dengan kegiatan lain atau hobi yang mereka lakukan di luar rumah. Serta tidak membuka situs-situs yang seharusnya belum saatnya mereka lihat.








DAFTAR PUSTAKA

Senin, 03 Januari 2011

Mengaktivasi Otak Tengah? Pikirkan dulu Bahayanya!

Sehubungan dengan otak tengah tadi, muncul pertanyaan, adakah hubungan antara kecerdasan ini dengan fungsi otak tengah / mid brain seseorang?
Benarkah aktivasi otak tengah membuat seseorang makin cerdas dan jenius, karena memiliki kemampuan supra-natural?

Mengaktivasi Otak ada cukup banyak cara yang biasa dipakai untuk mengaktivasi otak, misalnya
dengan alunan musik klasik (yang paling poluler karya-karya Mozart),lagu-lagu / instrumentalia tertentu, gerakan-gerakan tubuh, menciptakan suasana tertentu, bermain dengan angka-angka, menambahkan berbagai bahan chemical, dan masih banyak cara lainnya. Banyak institusi menawarkan berbagai pelatihan yang menjanjikan untuk meningkatkan IQ tersebut, dengan memasukkan berbagai metode yang diyakini dapat menghilangkan tekanan mental para peserta selanjutnya mempermudah pengaktifan bagian-bagian tertentu otaknya.

Sebagai informasi, di Rusia diperlukan waktu satu tahun bagi seorang siswa untuk mampu melakukan aksi blindfold. Di Jepang, sedikitnya perlu waktu tiga bulan untuk melakukannya. Ajaibnya di Indonesia suatu perusahaan pelatihan menyatakan hanya perlu waktu 12 jam untuk membuat anak-anak jenius! Aktivasi dianggap berhasil apabila mereka berhasil mengenali berbagai macam benda dan halangan di sekitarnya dalam keadaan mata ditutup. Dengan demikian anak-anak tersebut akan mampu membaca, menggambar, menghitung, berlari dan menghindari semua rintangan tanpa menggunakan indera penglihatan mereka yaitu mata.
Jadi bagi agan-agan yang berniat mengikuti pelatihan aktivasi otak tengah mesti berfikir ulang....JANGAN-JANGAN BUKAN KECERDASAN YANG DIDAPATKAN, TETAPI MALAH KONDISI STRESS YANG DIDAPATKAN

Yang terjadi pada anak-anak tersebut sebenarnya bukan JENIUS (memiliki IQ yang sangat tinggi atau di atas 140), melainkan latihan untuk suatu kewaspadaan (AWARENESS) terhadap apapun yang ada di sekeliling mereka. Kondisi semacam ini perlu kita cermati lebih baik, mengingat kondisi awareness yang berlebihan akan membuat seseorang mengalami berbagai gangguan jiwa, dari gejala yang ringan berupa Gangguan Cemas Menyeluruh, sampai tipe berat berupa Gangguan Paranoid. Itulah sebabnya orangtua diminta waspada dan berhati-hati sebelum mengirim anak-anak mereka ke suatu institusi yang menawarkan sanggup mengubah
anak-anak menjadi jenius dalam waktu singkat. Dalam program pelatihan midbrain tersebut semua orangtua diharapkanmemperhatikan anaknya, mau melatih kembali anak-anak tersebut di rumah,termasuk setelah latihan selesai.Yang terjadi di sini sebenarnya adalah anak-anak tersebut dilatih untuk peka terhadap berbagai bahaya dan rintangan yang ada di depan, serta 'dipaksa untuk bersikap dan berperilaku lebih baik' karena mereka telah diberikan teladan yang baik oleh orangtua dan orang-orang dewasa di sekelilingnya.

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4726515 SUMBER : Mengaktivasi Otak Tengah? Pikirkan dulu Bahayanya!