Otak tengah (Mesencephalon), berfungsi sebagai jembatan penghubung antara otak kanan dan otak kiri, dan selain itu juga berfungsi sebagai keseimbangan. Otak tengah juga yang mendominasi perkembangan otak secara keseluruhan. Otak tengah dapat diaktifkan secara “manual” ataupun alami. Orang-orang yang otak tengahnya aktif secara alami biasanya disebut orang-orang dengan kemampuan luar biasa, misalnya tuna netra yang bisa melihat, dimungkinkan otak tengahnya aktif secara alami. Berikut beberapa keuntungan dari otak tengah yang aktif :
1. Meningkatkan Daya Ingat
Meningkatkan daya ingat dapat membuat seseorang mampu belajar banyak dalam tempo yang lebih singkat. Jika dia belajar dengan waktu yang sama dengan orang lain, dia akan mendapat lebih banyak.
Peningkatan daya ingat ini berhubungan langsung dengan semakin meluasnya jaringan pada sel otak seseorang.
2. Meningkatkan Kemampuan Mengasihi Orang Lain
Otak tengah yang telah diaktivasi dapat membuat keseimbangan hormon dalam tubuh seseorang menjadi lebih baik. Salah satu fungsi dari otak tengah adalah mengatur hormon.
Seseorang yang otak tengahnya tidak diaktifkan mempunyai keseimbangan emosi yang sangat baik dan mampu mengontrol emosinya dengan lebih baik.Namun, jika otak tengah seseorang telah diaktivasi, ia dapat mengontrol emosi dengan lebih baik. Seorang anak dengan otak tengah yang aktif akan mempunyai rasa mengasihi sesama dan menghormati orang tua lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.Otak tengah akan menyeimbangkan perkembangan otak kanan dan otak kiri. Keseimbangan ini akan menyebabkan rasa senang dalam emosi seseorang. Seseorang dengan emosi positif akan dapat menerima pelajaran dengan lebih baik. Sifat dari orang dengan otak yang seimbang akan menjadi penuh kasih dan lebih memerhatikan orang lain.
3.Meningkatkan Kemampuan Inovasi dan Kreativitas
Inovatif adalah mampu menemukan dan menciptakan hal-hal baru. Jadi bukan suatu peniruan dari yang sudah ada. Kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi dapat dipergunakan untuk menghasilkan produk yang baru. Hal ini juga dapat dipergunakan untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang baru. Seseorang dengan kapasitas intelektual yang tinggi belum tentu mempunyai daya inovasi dan kreativitas yang tinggi.
4. Meningkatkan Konsentrasi
Meningkatnya konsentrasi dapat meningkatkan aya tangkap sseorang. Setelah otak tengahnya diaktivasi, dia bisa lebih baik menangkap hal-hal yang rumit dan lebih mudah mengerti atau memahami sesuatu.otak tengah adalah pabrik dopamine terbesar di otak. Dopamine digunakan sebagai zat untuk mengantarkan sinyal antarneuron (neurotransmitter). Kekurangan dopamine akan menyebabkan berkurangnya daya ingat, daya tangkap, dan konsentrasi. Otak tengah yang aktif akan menyuplai kebutuhan dopamine otak dengan jumlah yang cukup.
5. Meningkatkan Kemampuan Fisik dalam Berolahraga
Tidak sedikit kesaksian anak-anak yang meningkat rekor olahraganya setelah otak tengah mereka diaktivasi. Mereka mampu mengontrol tubuh dengan lebih baik, anak-anak tersebut menjadi lebih berbakat daripada sebelumnya.
Otak tengah adalah bagian otak yang mengatur gerakan tubuh. Banyak anak merasakan peningkatan dalam pengontrolan gerakan tubuh, terutama ketika berolahraga yang membutuhkan ketelitian tinggi. Manfaatnya bukan hanya dirasakan oleh anak yang senang berolahraga, tetapi juga oleh anak-anak yang senang dengan tarian dan gerakan tubuh lainnya.
6. Meningkatkan Keseimbangan Otak Kanan dan Kiri
Keuntungan yang paling terasa pada anak-anak yang telah diaktivasi otak tengahnya adalah otak kanan dan kirinya semakin seimbang. Keseimbangan ini akan membuat anak tersebut lebih mudah berhubungan dengan orang lain.
Sumber: Hartono Sangkanparan, “Dahsyatnya Otak Tengah“, Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010.
Kamis, 30 Desember 2010
Sabtu, 13 November 2010
Perkembangan Anak
Jangan Lupakan Seni dan Olahraga
Banyak Manfaat bagi Perkembangan Anak
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Jangan Lupakan Seni dan Olahraga”.
Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahuitumbuh kembang anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.
Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.
Depok, 13 November 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH.
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Tidak sedikit orangtua yang menjejali anaknya beragam kursus atau les untuk mendongkrak nilai akademik di sekolah. Orangtua lebih khawatir kalau anaknya memperoleh angka matematika ‘merah’ ketimbang tidak bisa menari atau renang, misalnya. Pendidikan olahraga dan seni pun terabaikan.
Negara yang dianggap maju, orangtua yang tidak memberikan keterampilan seni dan olahraga kepada anaknya dianggap mengabaikan hidup anak. Dan jika terlalu lama, Negara berhak mengambil si anak. Pasalnya, mengabaikan seni dan olahraga berarti mengabaikan keterampilan hidup. Jika anak tidak memiliki keterampilan hidup, maka ia akan mudah bosan akibat rutinitas harian yang dihadapinya. Selain itu, sangat mungkin ia tidak memiliki keterampilan lain yang dapat di gunakannnya untuk menunjang hidup selain dari belajar atau bekerja formal.
Olahraga dan kesenian sebenarnya adalah bagian dari life skill atau keterampilan hidup. Untuk untuk pengisi waktu luang, keterampilan olahraga dan kesenian memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Banyak penelitian membuktikan, pendidikan musik akan menyeimbangkan IQ (intelligent qoutient) dan EQ (emotional quotient) anak atau menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Anak yang terbiasa bermain musik akan mendapat stimulus logika berpikirnya sehingga biasanya lebih cerdas.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadapbkat atau keterampilan yang di miliki oleh sang anak.
B.IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak”, terkait dengan pada masa sekolah, orangtua harus memperhatikan masalah gizi anak, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajannya.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam mendorong anak agar memiliki keterampilan dalam seni maupun olahraga?
2.Bagaimana agar anak dapat memilih bakat yang di inginkan?
C.PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran orangtua dalam mendorong anak agar memiliki keterampilan dalam seni maupun olahraga ?
2. Bagaimana deskripsi agar anak dapat memilih bakat yang di inginkan?
BAB II
PEMBAHASAN
Jika bermain musik, pengenalan not balok lebih baik dilakukan saat anak sudah bisa membaca. Bila anak sudah bisa membaca, baru membaca not, agar tidak ada kebingungan. Selain itu, secara umum, seni juga bermanfaat untuk membentuk dan meningkatkan kepribadian, rasa empati, estetika, etika, percaya diri, sense of art, apresiasi, toleransi, disiplin, intelektual, dan sosial. Jika mengedepankan kecerdasan akademik saja tanpa adanya seni, manusia akan menjadi seperti robot. Nilai seni akan menggiring orang-orang memiliki perasaan, sehingga tidak akan terjadi kekerasan.
KETERAMPILAN SOSIAL
Secara khusus, dengan berolahraga, anak bisa mengembangkan keterampilan olah tubuh. Bagi anak berusia dibawah 12 tahun, kegiatan ini sangat penting. Dengan menggerakan tubuh berarti ia melatih koordinasi motoriknya. Tidak hanya menjadi lebih gesit dan cekatan, anak juga menstimulasi keterampilan sosialnya.
Ketika berolahraga dengan kelompok, anak belajar untuk bekerjasama dan mengordinasikan teman sepermainannya. Bila anak mempunyai keterampilan olahraga, ia memiliki keterampilan yang barangkali bisa menjadi keuntungan dalam mencari penghasilan. Kelak bisa menjadi olahragawan professional atau pelatih. Seandainya tidak serius di tekuni, minimal anak bisa terbiasa untuk berolaraga agar tubuhnya bugar.
Begitu juga dengan anak yang memiliki keterampilan seni, semacam menyanyi, bermain gitar, atau bermain piano. Bidang seni apapun yang di pilih anak untuk ditekuni dan dikuasai, bisa menjadi modalnya untuk bersosialisasi atau mandiri secara financial. Tidak hanya itu, anak juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan konsep dirinya secara positif.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Banyak penelitian membuktikan, pendidikan musik akan menyeimbangkan IQ (intelligent qoutient) dan EQ (emotional quotient) anak atau menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Anak yang terbiasa bermain musik akan mendapat stimulus logika berpikirnya sehingga biasanya lebih cerdas.
Selain itu, secara umum, seni juga bermanfaat untuk membentuk dan meningkatkan kepribadian, rasa empati, estetika, etika, percaya diri, sense of art, apresiasi, toleransi, disiplin, intelektual, dan sosial. Jika mengedepankan kecerdasan akademik saja tanpa adanya seni, manusia akan menjadi seperti robot. Nilai seni akan menggiring orang-orang memiliki perasaan, sehingga tidak akan terjadi kekerasan.
Secara khusus, dengan berolahraga, anak bisa mengembangkan keterampilan olah tubuh. Bagi anak berusia dibawah 12 tahun, kegiatan ini sangat penting. Dengan menggerakan tubuh berarti ia melatih koordinasi motoriknya. Tidak hanya menjadi lebih gesit dan cekatan, anak juga menstimulasi keterampilan sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber ; Warta Kota, 17 Januari 2010
Jumat, 12 November 2010
Perkembangan Anak
Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak”.
Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahuitumbuh kembang anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.
Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.
Depok, 13 November 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH.
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Namun, hal itu jangan membuat orangtua putus asa untuk mengejar keterlambatan pertumbuhan fisik anak. Masa anak-anak 6-12 tahun perlu mendapat perhatian untuk mempersiapkan pertumbuhan cepat di masa puber. Orangtua harus memperhatikan pola makan anak, termasuk jenis, jumlah dan jadwal makan anak. Masa anak sekolah dasar menjadi peluang emas kedua jika pada masa balita tidak baik.
Pada masa sekolah, orangtua harus memperhatikan masalah gizi anak, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajannya. Dikatakan, sarapan penting artinya untuk tumbuh kembang anak. Namun sarapan sering diabaikan anak dan orangtua. Sehingga ketika di sekolah, anak memakan jajanan yang seringkali kurang gizinya. Orangtua juga perlu kreatif dalam menyajikan makanan yang di konsumsi anak-anak. Sehingga anak-anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol, dan bukan makan jajanan yang tidak sehat.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap tumbuh kembang anak secara optimal.
B.IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak”, terkait dengan pada masa sekolah, orangtua harus memperhatikan masalah gizi anak, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajannya.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam memberikan nutrisi pada anak dengan baik?
2.Bagaimana agar anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol?
C.PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran orangtua dalam memberikan nutrisi pada anak dengan baik?
2. Bagaimana deskripsi agar anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol?
BAB II
PEMBAHASAN
Tak ada kata untuk terlambat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Jika pada usia balita orangtua tidak bisa memaksimalkan pemberian, masih ada kesempatan kedua yang cukup penting, yakni masa anak-anak, pada usia 6-12 tahun.
Pada usia balita, selain otak, fisik juga mengalami pertumbuhan yang cepat. Jika pemberian nutrisi pada balita tidak maksimal, akan terjadi perkembangan fisik yang melambat. Hal ini bisa terlihat dari tinggi badan balita yang lebih pendek dari teman-teman sebayanya. Penyebabnya antara lain kurang mengkonsumsi sayuran, banyak menyerap jajanan yang gizinya kurang, dan pola makan yang salah.
Pada usia anak-anak juga tetap dibutuhkan minim susu untuk persiapan masa puber anak, dan proses penulangan yang berakhir pada usia 30 tahun. Jika anak tidak suka minum susu lagi, ibu di harapkan tetap bisa menyajikan susu dalam bentuk makanan yang berbeda, tapi tetap memiliki kandungan yang sama seperti susu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Orangtua tidak boleh putus asa untuk mengejar keterlambatan pertumbuhan fisik anak. Orangtua harus memperhatikan pola makan anak, termasuk jenis, jumlah dan jadwal makan anak. Masa anak sekolah dasar menjadi peluang emas kedua jika pada masa balita tidak baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber ; Warta Kota, 4 April 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak”.
Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahuitumbuh kembang anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.
Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.
Depok, 13 November 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH.
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Namun, hal itu jangan membuat orangtua putus asa untuk mengejar keterlambatan pertumbuhan fisik anak. Masa anak-anak 6-12 tahun perlu mendapat perhatian untuk mempersiapkan pertumbuhan cepat di masa puber. Orangtua harus memperhatikan pola makan anak, termasuk jenis, jumlah dan jadwal makan anak. Masa anak sekolah dasar menjadi peluang emas kedua jika pada masa balita tidak baik.
Pada masa sekolah, orangtua harus memperhatikan masalah gizi anak, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajannya. Dikatakan, sarapan penting artinya untuk tumbuh kembang anak. Namun sarapan sering diabaikan anak dan orangtua. Sehingga ketika di sekolah, anak memakan jajanan yang seringkali kurang gizinya. Orangtua juga perlu kreatif dalam menyajikan makanan yang di konsumsi anak-anak. Sehingga anak-anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol, dan bukan makan jajanan yang tidak sehat.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap tumbuh kembang anak secara optimal.
B.IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “Kejar Ketinggalan Tumbuh Kembang Anak”, terkait dengan pada masa sekolah, orangtua harus memperhatikan masalah gizi anak, kebiasaan sarapan, dan kebiasaan jajannya.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam memberikan nutrisi pada anak dengan baik?
2.Bagaimana agar anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol?
C.PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran orangtua dalam memberikan nutrisi pada anak dengan baik?
2. Bagaimana deskripsi agar anak senang menyantap makanan di rumah yang asupan gizinya terkontrol?
BAB II
PEMBAHASAN
Tak ada kata untuk terlambat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Jika pada usia balita orangtua tidak bisa memaksimalkan pemberian, masih ada kesempatan kedua yang cukup penting, yakni masa anak-anak, pada usia 6-12 tahun.
Pada usia balita, selain otak, fisik juga mengalami pertumbuhan yang cepat. Jika pemberian nutrisi pada balita tidak maksimal, akan terjadi perkembangan fisik yang melambat. Hal ini bisa terlihat dari tinggi badan balita yang lebih pendek dari teman-teman sebayanya. Penyebabnya antara lain kurang mengkonsumsi sayuran, banyak menyerap jajanan yang gizinya kurang, dan pola makan yang salah.
Pada usia anak-anak juga tetap dibutuhkan minim susu untuk persiapan masa puber anak, dan proses penulangan yang berakhir pada usia 30 tahun. Jika anak tidak suka minum susu lagi, ibu di harapkan tetap bisa menyajikan susu dalam bentuk makanan yang berbeda, tapi tetap memiliki kandungan yang sama seperti susu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Orangtua tidak boleh putus asa untuk mengejar keterlambatan pertumbuhan fisik anak. Orangtua harus memperhatikan pola makan anak, termasuk jenis, jumlah dan jadwal makan anak. Masa anak sekolah dasar menjadi peluang emas kedua jika pada masa balita tidak baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber ; Warta Kota, 4 April 2010
Minggu, 31 Oktober 2010
Loncat Bareng Mbah Jingkrak
Keunikan masakan jawa diaransemen ulang dengan penuh kreativitas oleh butik kuliner ini sehingga menghasilkan berbagai cita rasa hidangan yang sungguh berbeda dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Anda ingin mencobanya?
Buat para penggemar kuliner, Mbah jingkrak bisa dijadikansebagai salah satu tempat yang cukup recommended. Warung makan itu menawarkan nuansa Jawa yang cukup kental dan tidak lepas dari suasana asri layaknya rumah di kampung halaman. Dengan ruangan serba kayu, dinding yang ditutup oleh bambu-bambu, dan nuansa warna cokelat yang cukup dominan, tempat ini semakin mengingatkan kita akan kota-kota di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta, Semarang, Solo, dan kota-kota lainnya.
Konsep yang digunakan adalah prasmanan, pengunjung lansung dihadapkan dengan banyak pilihan makanan yang tersaji di satu meja panjang. Bumbu-bumbu tradisional yang melumuri hamper seluruh masakan itu membuat masakan tersebut terliat semakin menggiurkan. Belum lagi, cabai-cabai yang terlihat dominan pada setiap bumbunya, bisa membuat para pecinta pedas menelan ludah mereka.
Untuk menyambut para tamu yang baru saja datang, Warung Mbah Jingrak langsung menyajikan minuman selamat datang berupa segelas kecil jamu kunyit asam hangat. Rasanya segar dan dipercaya bisa membuat badan singset dan menghilangkan bau badan.
Dinamakan Warung Mbah Jingkrak karena adanya mascot seorang nenek yang sedang berjingkrak atau meloncat. Itu sebagai gambaran awal bagaimana pedasnya makanan-makanan Indonesia yang disajikan sehingga siapa pun yang memakannya akan berjingkrak-jingkrak.
Warung Mbah Jingkrak ini sudah berdiri sejak tahun 2004. Di Jakarta ada tiga lokasi, yakni di Setiabudi, Depok, dan Pesanggrahan, Jakarta Barat. Menurut Intan, warung itu pengembangannya secara waralaba. Dan setiap warung boleh mengembangkan menu yang disesuaikan dengan minat para pelanggan. Kami menawarkan menu special seperti iga kobong, ayam kobong, dan kambing kobong. Setelah dimasak kami menyajikan di atas tungku panas atau hot plate.
Keistimewaan dari menu tersebut, selain disajikan diatas tungku, dagingnya terasa empuk dan rasa manisnya yang dominan. Meski diatasnya diberi irisan cabai rawit merah, tidak terlalu pedas. Untuk pilihan nasinya, anda bisa memesan nasi merah atau nasi putih.
Buat para penggemar kuliner, Mbah jingkrak bisa dijadikansebagai salah satu tempat yang cukup recommended. Warung makan itu menawarkan nuansa Jawa yang cukup kental dan tidak lepas dari suasana asri layaknya rumah di kampung halaman. Dengan ruangan serba kayu, dinding yang ditutup oleh bambu-bambu, dan nuansa warna cokelat yang cukup dominan, tempat ini semakin mengingatkan kita akan kota-kota di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta, Semarang, Solo, dan kota-kota lainnya.
Konsep yang digunakan adalah prasmanan, pengunjung lansung dihadapkan dengan banyak pilihan makanan yang tersaji di satu meja panjang. Bumbu-bumbu tradisional yang melumuri hamper seluruh masakan itu membuat masakan tersebut terliat semakin menggiurkan. Belum lagi, cabai-cabai yang terlihat dominan pada setiap bumbunya, bisa membuat para pecinta pedas menelan ludah mereka.
Untuk menyambut para tamu yang baru saja datang, Warung Mbah Jingrak langsung menyajikan minuman selamat datang berupa segelas kecil jamu kunyit asam hangat. Rasanya segar dan dipercaya bisa membuat badan singset dan menghilangkan bau badan.
Dinamakan Warung Mbah Jingkrak karena adanya mascot seorang nenek yang sedang berjingkrak atau meloncat. Itu sebagai gambaran awal bagaimana pedasnya makanan-makanan Indonesia yang disajikan sehingga siapa pun yang memakannya akan berjingkrak-jingkrak.
Warung Mbah Jingkrak ini sudah berdiri sejak tahun 2004. Di Jakarta ada tiga lokasi, yakni di Setiabudi, Depok, dan Pesanggrahan, Jakarta Barat. Menurut Intan, warung itu pengembangannya secara waralaba. Dan setiap warung boleh mengembangkan menu yang disesuaikan dengan minat para pelanggan. Kami menawarkan menu special seperti iga kobong, ayam kobong, dan kambing kobong. Setelah dimasak kami menyajikan di atas tungku panas atau hot plate.
Keistimewaan dari menu tersebut, selain disajikan diatas tungku, dagingnya terasa empuk dan rasa manisnya yang dominan. Meski diatasnya diberi irisan cabai rawit merah, tidak terlalu pedas. Untuk pilihan nasinya, anda bisa memesan nasi merah atau nasi putih.
Minggu, 24 Oktober 2010
foto
dua orang bapak ini berprofesi sebagai tukang parkir dipasar pondok labu..mereka bekerja dari pagi hingga malam hari kira-kira pukul 21.00 w.i.b
mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena memiliki istri dan anak. pekerjaan mereka sangat membantu sekali karena menjaga kendaraan bermotor milik orang lain yang parkir di pasar tersebut...
Saya salut dengan profesi mereka yang bekerja dari pagi hingga malam tanpa kenal lelah demi keluarga.
makalah "motivasi belajar anak"
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Meningkatkan Motivasi Belajar Anak”.
.Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahui cara belajar anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.
Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.
Depok, 24 Oktober 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH.
BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN MEMOTIVASI ANAK
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Banyak masalah mengenai anak yang susah belajar akibat kehilangan motivasi. Banyak hal yang mempengaruhi emosi anak untuk sadar belajar dengan keinginan sendiri. Orangtua tidak boleti lepas tangan mengenai pendidikan anak-anaknya di sekolah. Jumlah murid yang banyak dalam satu kelas ditambah dengan beban mata pelajaran yang semakin banyak membuat para guru kewalahan. Inilah yang menyebabkan orangtua harus ikut memperhatikan putra putrinya di sekolah. Bagaimana tips bagi orangtua untuk meningkatkan motivasi belajar anak?
Orangtua harus bisa menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk mengatasi kekurangan sekolah. Misalnya, membantu sekolah untuk meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler sekolahnya. Orangtua jangan hanya menuntut sekolah saja, melainkan berusaha membangun komunikasi dengan sekolah.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap memotivasi anak agar giat belajar.
B.IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK”, terkait dengan banyak anak-anak yang menjadi malas belajar sehinnga nilai di sekolah menjadi turun.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam memotivasi anak agar belajar dengan giat?
2.Bagaimana cara mengembangkan kemampuan gaya belajar?
C.PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran orangtua dalam memotivasi anak agar belajar dengan giat?
2. Bagaimana deskripsi cara mengembangkan kemampuan gaya belajar?
BAB II
PEMBAHASAN
Orang tua merupakan bagian cara untuk dapat mewujudkan prestasi anak di sekolah serta guru juga berperan penting dalam meningkatkan motivasi anak untuk belajar. Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan memotivasi anak
A.TUJUAN MEMOTIVASI ANAK
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan orang tua dan guru sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
2. Memberikan hadiah pada anak untuk memotivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Sutikno Sobry M, 2008. PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Jakarta
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Meningkatkan Motivasi Belajar Anak”.
.Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahui cara belajar anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.
Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.
Depok, 24 Oktober 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH.
BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN MEMOTIVASI ANAK
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Banyak masalah mengenai anak yang susah belajar akibat kehilangan motivasi. Banyak hal yang mempengaruhi emosi anak untuk sadar belajar dengan keinginan sendiri. Orangtua tidak boleti lepas tangan mengenai pendidikan anak-anaknya di sekolah. Jumlah murid yang banyak dalam satu kelas ditambah dengan beban mata pelajaran yang semakin banyak membuat para guru kewalahan. Inilah yang menyebabkan orangtua harus ikut memperhatikan putra putrinya di sekolah. Bagaimana tips bagi orangtua untuk meningkatkan motivasi belajar anak?
Orangtua harus bisa menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk mengatasi kekurangan sekolah. Misalnya, membantu sekolah untuk meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler sekolahnya. Orangtua jangan hanya menuntut sekolah saja, melainkan berusaha membangun komunikasi dengan sekolah.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap memotivasi anak agar giat belajar.
B.IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK”, terkait dengan banyak anak-anak yang menjadi malas belajar sehinnga nilai di sekolah menjadi turun.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam memotivasi anak agar belajar dengan giat?
2.Bagaimana cara mengembangkan kemampuan gaya belajar?
C.PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran orangtua dalam memotivasi anak agar belajar dengan giat?
2. Bagaimana deskripsi cara mengembangkan kemampuan gaya belajar?
BAB II
PEMBAHASAN
Orang tua merupakan bagian cara untuk dapat mewujudkan prestasi anak di sekolah serta guru juga berperan penting dalam meningkatkan motivasi anak untuk belajar. Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan memotivasi anak
A.TUJUAN MEMOTIVASI ANAK
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan orang tua dan guru sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
2. Memberikan hadiah pada anak untuk memotivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Sutikno Sobry M, 2008. PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Jakarta
Senin, 18 Oktober 2010
Mengatasi Anak Bertengkar
Saudara kandung baik kakak maupun adik, memang merupakan sebuah interaksi atau relasi yang dapat menimbulkan konflik, persaingan saudara kandung, rasa berbagi, bermain, menolong, mengajarkan dan lain lain. Dalam relasi saudara kandung terdapat berbagai macam perbedaan dilihat dari segi usia anak, rentang usia antar saudara, urutan kelahiran, dan jenis kelamin saudara kandung.
Semua 4 macam tersebut memiliki pengaruh yang berbeda beda, misalnya saudara kandung yang berjenis kelamin sama akan lebih hebat bertengkar dibandingkan dengan berbeda jenis kelaminnya. Saudara kandung yang terpaut pendek rentang usia juga lebih hebat pertengkarannya dibandingkan dengan berbeda jauh rentang usianya.
Perkembangan Usia
Faktor usia juga turut mempengaruhi pertengkaran anak, semakin bertambah usia maka perkembangan moral anak juga semakin meningkat dibandingkan dengan usia remaja dan kanak kanak.
Seperti misalnya usia saudara kandung yang terpaut antara 17, 14 dan 8 tahun memiliki sikap dan karakteristik yang berbeda, tentu saudara yang berumur 17 tahun lebih bisa mengerti dibandingkan dengan saudara yang masih berumur 4 tahun.
Membandingkan Anak
Membanding bandingkan anak juga dapat menjadi pemicu anak bersifat cemburu terhadap saudaranya yang lain. Ia akan lebih melihat kelebihan yang dimiliki saudaranya dari pada dirinya sendiri. Kecemburuan merupakan faktor yang biasanya menjadi pemicu pertengkaran anak.
Ketika bertengkar pun sebaiknya orangtua tidak melihat siapa yang melakukan terlebih dahulu karena hal ini dapat membuat anak seperti halnya seorang penjahat dan korban. Terutama jika hal ini berlangsung lama dapat menimbulkan kebencian pada saudara kandungnya karena ia sering dipersalahkan. Perlakukan mereka pada posisi yang sama.
Bersikap Tenang
Ketika bertengkar janganlah orangtua membentak dan mengeluarkan emosi pada mereka, bersikaplah sabar dan tenanglah ketika menghadapi pertengkaran diantara mereka. Karena emosi hanya akan menambah suasana hati anak menjadi lebih buruk.
Meminimalisir Penyebab Pertengkaran
Anak bertengkar tentu memiliki sebab, bisa karena merebutkan mainan, baju, boneka, tempat duduk dll. Coba untuk mencegah dan meminimalisrnya, misalnya dengan menyediakan mainan atau boneka yang sama dan warna yang sama juga.
Saling Berdamai
Jika anda menginginkan anak lebih akur maka coba ajarkan pada mereka bagaimana hidup berdamai dengan saling bersalaman dan meminta maaf ketika bertengkar.
Berilah Dorongan Positif
Jika anak kembali akur dan ketika bermain tidak lagi bertengkar, berilah pujian pada mereka. Dan katakan bahwa anda menyayangi dan menyukai kebersamaan mereka dengan tidak bertengkar lagi.
Nilai Budaya Keluarga
Perkembangan moral, nilai dan budaya dalam sebuah keluarga dapat mempengaruhi bagaimana setiap anggota keluarga saling menghormati dalam menjalin hubungan. Mulailah dari orangtua untuk saling menghormati dan menyayangi terhadap anggota keluarga yang lain. Sehingga anak bisa belajar dari apa yang orangtua ajarkan pada mereka. sebuah nasehat saja tidak cukup jika orangtua ternyata tidak sama antara perbuatan dan perkataan mereka, mulailah menanamkan dan membangun nilai dan budaya (kebiasaan) saling menghormati dan menyayangi diantara anggota keluarga.
Bagaimanapun juga, persaingan antar saudara kandung dalam keluarga tidak dapat dihindari. Dan tentu saja dalam praktiknya tidak bisa semudah itu, dibutuhkan beberapa penyesuaian agar keduanya bisa berdamai dan menghindari konflik antar saudara kandung. Karena semakin keras orangtua, maka anak akan semakin sulit untuk menuruti kata-kata orangtuanya.
Namun, naluri keibuan, kasih sayang dan kepekaan anda sebagai orang tua akan sangat membantu meminimalkan perasaan cemburu dan permusuhan diantara mereka, sehingga akan timbul perasaan empati, kesediaan sikap untuk berbagi dengan saudaranya yang lain dan kesediaan untuk bersikap damai.
Semua 4 macam tersebut memiliki pengaruh yang berbeda beda, misalnya saudara kandung yang berjenis kelamin sama akan lebih hebat bertengkar dibandingkan dengan berbeda jenis kelaminnya. Saudara kandung yang terpaut pendek rentang usia juga lebih hebat pertengkarannya dibandingkan dengan berbeda jauh rentang usianya.
Perkembangan Usia
Faktor usia juga turut mempengaruhi pertengkaran anak, semakin bertambah usia maka perkembangan moral anak juga semakin meningkat dibandingkan dengan usia remaja dan kanak kanak.
Seperti misalnya usia saudara kandung yang terpaut antara 17, 14 dan 8 tahun memiliki sikap dan karakteristik yang berbeda, tentu saudara yang berumur 17 tahun lebih bisa mengerti dibandingkan dengan saudara yang masih berumur 4 tahun.
Membandingkan Anak
Membanding bandingkan anak juga dapat menjadi pemicu anak bersifat cemburu terhadap saudaranya yang lain. Ia akan lebih melihat kelebihan yang dimiliki saudaranya dari pada dirinya sendiri. Kecemburuan merupakan faktor yang biasanya menjadi pemicu pertengkaran anak.
Ketika bertengkar pun sebaiknya orangtua tidak melihat siapa yang melakukan terlebih dahulu karena hal ini dapat membuat anak seperti halnya seorang penjahat dan korban. Terutama jika hal ini berlangsung lama dapat menimbulkan kebencian pada saudara kandungnya karena ia sering dipersalahkan. Perlakukan mereka pada posisi yang sama.
Bersikap Tenang
Ketika bertengkar janganlah orangtua membentak dan mengeluarkan emosi pada mereka, bersikaplah sabar dan tenanglah ketika menghadapi pertengkaran diantara mereka. Karena emosi hanya akan menambah suasana hati anak menjadi lebih buruk.
Meminimalisir Penyebab Pertengkaran
Anak bertengkar tentu memiliki sebab, bisa karena merebutkan mainan, baju, boneka, tempat duduk dll. Coba untuk mencegah dan meminimalisrnya, misalnya dengan menyediakan mainan atau boneka yang sama dan warna yang sama juga.
Saling Berdamai
Jika anda menginginkan anak lebih akur maka coba ajarkan pada mereka bagaimana hidup berdamai dengan saling bersalaman dan meminta maaf ketika bertengkar.
Berilah Dorongan Positif
Jika anak kembali akur dan ketika bermain tidak lagi bertengkar, berilah pujian pada mereka. Dan katakan bahwa anda menyayangi dan menyukai kebersamaan mereka dengan tidak bertengkar lagi.
Nilai Budaya Keluarga
Perkembangan moral, nilai dan budaya dalam sebuah keluarga dapat mempengaruhi bagaimana setiap anggota keluarga saling menghormati dalam menjalin hubungan. Mulailah dari orangtua untuk saling menghormati dan menyayangi terhadap anggota keluarga yang lain. Sehingga anak bisa belajar dari apa yang orangtua ajarkan pada mereka. sebuah nasehat saja tidak cukup jika orangtua ternyata tidak sama antara perbuatan dan perkataan mereka, mulailah menanamkan dan membangun nilai dan budaya (kebiasaan) saling menghormati dan menyayangi diantara anggota keluarga.
Bagaimanapun juga, persaingan antar saudara kandung dalam keluarga tidak dapat dihindari. Dan tentu saja dalam praktiknya tidak bisa semudah itu, dibutuhkan beberapa penyesuaian agar keduanya bisa berdamai dan menghindari konflik antar saudara kandung. Karena semakin keras orangtua, maka anak akan semakin sulit untuk menuruti kata-kata orangtuanya.
Namun, naluri keibuan, kasih sayang dan kepekaan anda sebagai orang tua akan sangat membantu meminimalkan perasaan cemburu dan permusuhan diantara mereka, sehingga akan timbul perasaan empati, kesediaan sikap untuk berbagi dengan saudaranya yang lain dan kesediaan untuk bersikap damai.
Pengertian Kepribadian Menurut Awam dan Psikologi
Dalam kajian psikologi, kita akan mengenal sebuah obyek pembahasan yang dikenal dengan psikologi kepribadian. Tetapi, bagaimanakah perbedaan arti kepribadian bagi masyarakat awam dengan kajian yang dilakukan oleh psikologi. Berikut adalah penjelasannya.
Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Kata personality dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin: persone, yang berarti kedok atau topeng. Dimana hal ini selalu dipakai pada zaman romawi dalam melakukan sandiwara panggung. Lambat laun kata persona (personality) berubah istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima individu dari kelompok atau masyarakat.
Sehingga kemudian individu diharapkan akan berperilaku sesuai dengan peran atau gambaran sosial yang diterimanya. Pengertian ini biasanya muncul dengan ungkapan seperti: “Didi berkepribadian pahlawan.” Atau “Dewi berkepribadian kartini sejati.”
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Dari penjelasan diatas bisa diperoleh gambaran bahwa kepribadian, menurut pengertian sehari-hari atau masyarakat awam, menunjuk pada gambaran bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu yang lainnya.
Anggapan seperti ini sangatlah mudah dimengerti, tetapi juga sangat tidak bisa mengartikan kepribadian dalam arti yang sesungguhnya. Karena mengartikan kepribadian berdasarkan nilai dan hasil evaluatif. Padahal kerpibadian adalah sesuatu hal yang netral, dimana tidak ada baik dan buruk. Kepribadian juga tidak terbatas kepada hal yang ditampakkan individu saja, tetapi juga hal yang tidak ditampakkan individu, serta adanya dinamika kepribadian, dimana kepribadian bisa berubah tergantung situasi dan lingkungan yang dihadapi seseorang.
Kepribadian menurut psikologi
Pengertian kepribadian menurut disiplin psikologi bisa diambil dari rumusan beberapa teoris kepribadian terkemuka. Gordon Allport, merumuskan kepribadian adalah organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.
Seperti yang dikisahkan Feist & Feist, Allport memilih tiap frase dalam mendefinisikan dengan hati-hati, sehingga benar-benar menyatakan apa yang ingin ia katakan.
Istilah ”organisasi dinamis” menunjukkan suatu integrasi atau saling keterkaitan dari berbagai aspek kepribadian. Kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola. Bagaimanapun, kepribadian bukan suatu organisasi yang statis, melainkan secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Istilah ”psikofisik” menekankan pentingnya aspek psikologis dan fisik dari kepribadian. Kata ”menentukan” dalam definisi kepribadian menunjukkan bahwa kepribadian ”merupakan sesuatu dan melakukan sesuatu”. Kepribadian bukanlah topeng yang secara tetap dikenakan seseorang; dan juga bukan perilaku sederhana. Kepribadian menunjuk orang di balik perilakunya atau organisme di balik tindakannya.
Dengan kata ”karakteristik” Allport ingin menunjukkan sesuatu yang unik atau individual. Kepribadian seseorang bersifat unik, tidak dapat diduplikasi (ditiru) oleh siapa pun. Kata ”perilaku dan pikiran” secara sederhana menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, baik perilaku internal (pikiran-pikiran) maupun perilaku-perilaku eksternal seperti berkata-kata atau tindakan.
Berdasarkan penjelasan Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Meskipun mengalami perubahan, kepribadian merupakan karakteristik yang relatif stabil. Hal ini sesuai penjelasan Allport bahwa kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola.
Pandangan orang secara umum mengenai kepribadian sebagai sesuatu yang ajek, konsisten, dan tidak berubah, tidak sepenuhnya salah. Namun, perlu diingat bahwa keadaan yang relatif stabil itu juga mengalami pertumbuhan dan perubahan.
Daftar Pustaka
Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco
Feist, Jess & Feist, G. J. (2006). Theories of Personality, Sixth ed. Boston: Mc-Graw Hill.
Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Kata personality dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin: persone, yang berarti kedok atau topeng. Dimana hal ini selalu dipakai pada zaman romawi dalam melakukan sandiwara panggung. Lambat laun kata persona (personality) berubah istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima individu dari kelompok atau masyarakat.
Sehingga kemudian individu diharapkan akan berperilaku sesuai dengan peran atau gambaran sosial yang diterimanya. Pengertian ini biasanya muncul dengan ungkapan seperti: “Didi berkepribadian pahlawan.” Atau “Dewi berkepribadian kartini sejati.”
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Dari penjelasan diatas bisa diperoleh gambaran bahwa kepribadian, menurut pengertian sehari-hari atau masyarakat awam, menunjuk pada gambaran bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu yang lainnya.
Anggapan seperti ini sangatlah mudah dimengerti, tetapi juga sangat tidak bisa mengartikan kepribadian dalam arti yang sesungguhnya. Karena mengartikan kepribadian berdasarkan nilai dan hasil evaluatif. Padahal kerpibadian adalah sesuatu hal yang netral, dimana tidak ada baik dan buruk. Kepribadian juga tidak terbatas kepada hal yang ditampakkan individu saja, tetapi juga hal yang tidak ditampakkan individu, serta adanya dinamika kepribadian, dimana kepribadian bisa berubah tergantung situasi dan lingkungan yang dihadapi seseorang.
Kepribadian menurut psikologi
Pengertian kepribadian menurut disiplin psikologi bisa diambil dari rumusan beberapa teoris kepribadian terkemuka. Gordon Allport, merumuskan kepribadian adalah organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.
Seperti yang dikisahkan Feist & Feist, Allport memilih tiap frase dalam mendefinisikan dengan hati-hati, sehingga benar-benar menyatakan apa yang ingin ia katakan.
Istilah ”organisasi dinamis” menunjukkan suatu integrasi atau saling keterkaitan dari berbagai aspek kepribadian. Kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola. Bagaimanapun, kepribadian bukan suatu organisasi yang statis, melainkan secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Istilah ”psikofisik” menekankan pentingnya aspek psikologis dan fisik dari kepribadian. Kata ”menentukan” dalam definisi kepribadian menunjukkan bahwa kepribadian ”merupakan sesuatu dan melakukan sesuatu”. Kepribadian bukanlah topeng yang secara tetap dikenakan seseorang; dan juga bukan perilaku sederhana. Kepribadian menunjuk orang di balik perilakunya atau organisme di balik tindakannya.
Dengan kata ”karakteristik” Allport ingin menunjukkan sesuatu yang unik atau individual. Kepribadian seseorang bersifat unik, tidak dapat diduplikasi (ditiru) oleh siapa pun. Kata ”perilaku dan pikiran” secara sederhana menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, baik perilaku internal (pikiran-pikiran) maupun perilaku-perilaku eksternal seperti berkata-kata atau tindakan.
Berdasarkan penjelasan Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Meskipun mengalami perubahan, kepribadian merupakan karakteristik yang relatif stabil. Hal ini sesuai penjelasan Allport bahwa kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola.
Pandangan orang secara umum mengenai kepribadian sebagai sesuatu yang ajek, konsisten, dan tidak berubah, tidak sepenuhnya salah. Namun, perlu diingat bahwa keadaan yang relatif stabil itu juga mengalami pertumbuhan dan perubahan.
Daftar Pustaka
Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco
Feist, Jess & Feist, G. J. (2006). Theories of Personality, Sixth ed. Boston: Mc-Graw Hill.
Manfaat Dongen Untuk Anak-anak
Banyak manfaat positif dari kegiatan mendongeng, di sarankan orangtua untuk sering mendongeng kepada anak-anaknya sebelum tidur. Saat tidur, anak membayangkan khayalan itu yang berisi pesan moral positif. Banyak tema yang di ambil untuk dijadikan dongeng anak-anak. Tidak hanya dari Negara lain, tapi Indonesia juga kaya akan tema untuk dijadikan dongeng anak-anak.
’’
Buku 10 kisah dongeng untuk Anak Indonesia mengangkat cerita berlatar belakang alam, budaya dan daerah Indonesia…
Saying anak-anak di perkotaan, cenderung meninggalkan dongeng asli Indonesia, dan lebih mengenal cerita doraemon, Barbie, atau pinokia, ketimbang timunmas, sih kancil, bawang merah bawang putih.
“siapa yang tau di mana pulau Kalimantan, pulau jawa, atau pulau sumatera. Kalau belum pernah ke tempat di pulau-pulau tersebut, bisa tau dari baca buku dulu. Minta di dongengkan oleh ibu atau bapaknya. Dongeng adalah hak anak,” kata aktivis pemberdayaan perempuan dan anak, Dewi Huges, saat louncing buku dongeng untuk anak Indonesia dari KFC.
Pengarang buku Vanda Yulianti mengatakan, buku 10 kisah dongeng untuk anak Indonesia mengangkat cerita berlatar belakang alam, budaya, dan daerah Indonesia. Anak-anak bisa berimajinasi dan menyimpan kisah-kisah itu dari daerah di Indonesia tempat di mana anak-anak berpijak, dan Negara tempat dimana anak-anak di lahirkan dan dibesarkan.
Ketua Dewan Konsultantatif Nasional Komnas Perlindungan anak Seto Mulyadi memberikan apresiasi kepada perusahaan makan siap saji, Kentucky Fried Chiken, yang mau meluncurkan buku dongeng yang di tunjukkan untuk anak-anak. Dengan memperbanyak buku dongeng khas dari Indonesia, di harapkan anak-anak akan mengerti mengenai wilayah serta kisah dari Indonesia.
“Tanggungjawab tidak hanya pemerintah tapi juga dari dunia usaha. Dan KFC mau memperoduksi buku dongeng ini,” kata psikolog dan pemerhati anak yang biasa disapa Kak Seto itu.
Minggu, 10 Oktober 2010
Bahaya Radiasi Monitor Komputer Pada Mata
Penggunaan komputer dalam pekerjaan sehari-hari merupakan hal yang lumrah saat ini. Hampir setiap orang di sebuah kantor menggunakan komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan. Namun, monitor sebagai salah satu piranti dari komputer memiliki bahaya radiasi bagi mata, jika digunakan dalam waktu yang lama.
Bahaya radiasi monitor komputer bagi mata dapat mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata. Berikut behaya yang dapat diakibatkan oleh radiasi monitor komputer pada mata.
Penggunaan komputer sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak dilapisi oleh filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor komputer sendiri menghasilkan radiasi sinar x, ultravolet, gelombang mikro dan radiasi eletromagnetik berfrekuensi rendah. Semakin terang monitor anda, maka semakin banyak radiasi yang ditimbulkannya.
Dampak berikutnya dari radiasi monitor komputer adalah mata yang bergetar dan berkedip, lalu dapat berlanjut memicu rabun jauh atau mata minus, katarak, keguguran dan epilepsi. Sementara dampaknya akan dirasakan mulai 15 sampai 20 tahun kemudian.
Bahaya radiasi monitor komputer bagi mata dapat mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata. Berikut behaya yang dapat diakibatkan oleh radiasi monitor komputer pada mata.
Penggunaan komputer sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak dilapisi oleh filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor komputer sendiri menghasilkan radiasi sinar x, ultravolet, gelombang mikro dan radiasi eletromagnetik berfrekuensi rendah. Semakin terang monitor anda, maka semakin banyak radiasi yang ditimbulkannya.
Dampak berikutnya dari radiasi monitor komputer adalah mata yang bergetar dan berkedip, lalu dapat berlanjut memicu rabun jauh atau mata minus, katarak, keguguran dan epilepsi. Sementara dampaknya akan dirasakan mulai 15 sampai 20 tahun kemudian.
Sesekali Ajak Anak Masuk Hutan
Dulu kawasan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta identik dengan kekeringan. Untuk mendapatkan air bersih, warga di sana harus berjalan jauh belasan kilometer. Setelah Gunungkidul yang bertahan kapur tandus berubah menjadi hijau, cerita tentang kekeringan tinggal kenangan.
“Mencintai hutan berarti juga berhemat air,” kata Dede Rohadi peneliti dari Kementrian Kehutanan yang diperbantukan di Cifor, lembaga penelitian yang mengkaji hutan tropis, baru-baru ini.
Menurut Dede, anak-anak adalah generasi berikutnya yang menggisi bumi ini. Sebagai penerus anak-anak harus di ajarkan untuk mencintai lingkungan. Ornagtua harus mengenalkan anak-anak dengan tumbuhan sejak dini. Ajak anak-anak untuk menanam pohon dan merawat pohon itu agar tumbuh dengan baik. Artinya, lebih banyak pohon yang ditanam, kondisi air tawar pu akan lebih baik. Seperti kasus di Gunungkidul yang kini tidak lagi kesulitan air. Sesekali anak di ajak ke hutan. Jika hutan gundul banyak masalah yang akan timbul. Air tidak dapat tertanam di tanah dan langsung terbuang dan berdampak banjir. Selain itu hewan yang menghuni hutan juga akan punah. Dr Premana Permadi Dosen Astronomi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, anak-anak juga di jelaskan kalau air telah terbentuk di bumi selama miliaran tahun. Itu terjadi setelah kejadian bintang meledak.
“Memberikan apresiasi ke anak-anak bagaimana terbentuknya air di bumi yang terbentuk miliaran tahun yang lalu. Artinya, membuat air tidak mudah karena oksigen yamg sulit di dapat,” kata Premana.
Senin, 04 Oktober 2010
KUNCINYA ADALAH KOMUNIKASI
Banyak orang meragukan kemampuan seorang wanita pekerja dapat membagi urusan pekerjaan dengan keluarganya. Berusan pekerjaan dengan keluarganya. Sebagian masyarakat menganggap seorang wanita pekerja akan membuat anak menjadi terlantar, sehingga anak itu kurang mendapat perhatian, menjadi anak yang suka membuat ulah, baik di lingkungan rumah maupun sekolah.
Mendidik anak harus dilakukan semua ibu meski ia sibuk bekerja. Kuncinya adalah komitmen yang harus dibuat secara jelas antara ibu dan anak. Jika telah ditentukan, si ibu harus terus menjaga komunikasinya dengan anak.
Bagi ibu pekerja, komunikasi itu tidak selamanya harus dengan tatap muka, namun bisa mengembangkan komunikasi secara tertulis. “Pesan-pesan tertulis pada anak membuat sentuhan kasih sayang yang sama dengan pertemuan fisik,”
Seperti ungkapan kasih sayang. Misalnya, menulis “mama sayang kalian” atau “kalian adalah permata bagi mama” dan sebagainya.
Atau bisa juga dengan melakukan komunikasi dengan sering menelepon anaknya di rumah. Saat menelepon bisa bertanya mengenai kabar atau kondisi anak. Misalnya, apakah si anak sudah makan atau mengerjakan PR. Dengan begitu anak masih merasa diberi perhatian meski sang ibu bekerja.
Komunikasi pun harus tetap dibina saat anak ada di sekolah. Harus dipahami, meski orangtua menyekolahkan anaknya, tidak berarti pengawasan dilepaskan begitu saja.
Saat anak mendapatkan masalah di sekolahnya, jangan orangtua langsung menyalahkan guru dan pihak sekolah. Sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu dan bersama-sama mencari solusi.
“Kalau kita merasa anak ada problem, orang tua harus mengaca pada dirinya sendiri. Jangan hanya menyalahkan pada anak. Bila anak susah diatur dan malas belajar, bisa jadi orangtua terlalu sibuk dan kurang perhatian.”
Dalam diri setiap anak mempunyai banyak hal yang baik, tetapi orangtua hanya melihat jeleknya saja. Jika anak melakukan kesalahan, orangtua sebaiknya jangan cepat mengadili dan jangan menjadi egois dengan melihat kesalahan anak semata.
Saat ini banyak terjadi salah komunikasi antara orangtua dan anak. Untuk itu haruslah menciptakan komunikasi seintensif mungkin.
Langganan:
Postingan (Atom)