Banyak orang meragukan kemampuan seorang wanita pekerja dapat membagi urusan pekerjaan dengan keluarganya. Berusan pekerjaan dengan keluarganya. Sebagian masyarakat menganggap seorang wanita pekerja akan membuat anak menjadi terlantar, sehingga anak itu kurang mendapat perhatian, menjadi anak yang suka membuat ulah, baik di lingkungan rumah maupun sekolah.
Mendidik anak harus dilakukan semua ibu meski ia sibuk bekerja. Kuncinya adalah komitmen yang harus dibuat secara jelas antara ibu dan anak. Jika telah ditentukan, si ibu harus terus menjaga komunikasinya dengan anak.
Bagi ibu pekerja, komunikasi itu tidak selamanya harus dengan tatap muka, namun bisa mengembangkan komunikasi secara tertulis. “Pesan-pesan tertulis pada anak membuat sentuhan kasih sayang yang sama dengan pertemuan fisik,”
Seperti ungkapan kasih sayang. Misalnya, menulis “mama sayang kalian” atau “kalian adalah permata bagi mama” dan sebagainya.
Atau bisa juga dengan melakukan komunikasi dengan sering menelepon anaknya di rumah. Saat menelepon bisa bertanya mengenai kabar atau kondisi anak. Misalnya, apakah si anak sudah makan atau mengerjakan PR. Dengan begitu anak masih merasa diberi perhatian meski sang ibu bekerja.
Komunikasi pun harus tetap dibina saat anak ada di sekolah. Harus dipahami, meski orangtua menyekolahkan anaknya, tidak berarti pengawasan dilepaskan begitu saja.
Saat anak mendapatkan masalah di sekolahnya, jangan orangtua langsung menyalahkan guru dan pihak sekolah. Sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu dan bersama-sama mencari solusi.
“Kalau kita merasa anak ada problem, orang tua harus mengaca pada dirinya sendiri. Jangan hanya menyalahkan pada anak. Bila anak susah diatur dan malas belajar, bisa jadi orangtua terlalu sibuk dan kurang perhatian.”
Dalam diri setiap anak mempunyai banyak hal yang baik, tetapi orangtua hanya melihat jeleknya saja. Jika anak melakukan kesalahan, orangtua sebaiknya jangan cepat mengadili dan jangan menjadi egois dengan melihat kesalahan anak semata.
Saat ini banyak terjadi salah komunikasi antara orangtua dan anak. Untuk itu haruslah menciptakan komunikasi seintensif mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar