Keunikan masakan jawa diaransemen ulang dengan penuh kreativitas oleh butik kuliner ini sehingga menghasilkan berbagai cita rasa hidangan yang sungguh berbeda dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Anda ingin mencobanya?
Buat para penggemar kuliner, Mbah jingkrak bisa dijadikansebagai salah satu tempat yang cukup recommended. Warung makan itu menawarkan nuansa Jawa yang cukup kental dan tidak lepas dari suasana asri layaknya rumah di kampung halaman. Dengan ruangan serba kayu, dinding yang ditutup oleh bambu-bambu, dan nuansa warna cokelat yang cukup dominan, tempat ini semakin mengingatkan kita akan kota-kota di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta, Semarang, Solo, dan kota-kota lainnya.
Konsep yang digunakan adalah prasmanan, pengunjung lansung dihadapkan dengan banyak pilihan makanan yang tersaji di satu meja panjang. Bumbu-bumbu tradisional yang melumuri hamper seluruh masakan itu membuat masakan tersebut terliat semakin menggiurkan. Belum lagi, cabai-cabai yang terlihat dominan pada setiap bumbunya, bisa membuat para pecinta pedas menelan ludah mereka.
Untuk menyambut para tamu yang baru saja datang, Warung Mbah Jingrak langsung menyajikan minuman selamat datang berupa segelas kecil jamu kunyit asam hangat. Rasanya segar dan dipercaya bisa membuat badan singset dan menghilangkan bau badan.
Dinamakan Warung Mbah Jingkrak karena adanya mascot seorang nenek yang sedang berjingkrak atau meloncat. Itu sebagai gambaran awal bagaimana pedasnya makanan-makanan Indonesia yang disajikan sehingga siapa pun yang memakannya akan berjingkrak-jingkrak.
Warung Mbah Jingkrak ini sudah berdiri sejak tahun 2004. Di Jakarta ada tiga lokasi, yakni di Setiabudi, Depok, dan Pesanggrahan, Jakarta Barat. Menurut Intan, warung itu pengembangannya secara waralaba. Dan setiap warung boleh mengembangkan menu yang disesuaikan dengan minat para pelanggan. Kami menawarkan menu special seperti iga kobong, ayam kobong, dan kambing kobong. Setelah dimasak kami menyajikan di atas tungku panas atau hot plate.
Keistimewaan dari menu tersebut, selain disajikan diatas tungku, dagingnya terasa empuk dan rasa manisnya yang dominan. Meski diatasnya diberi irisan cabai rawit merah, tidak terlalu pedas. Untuk pilihan nasinya, anda bisa memesan nasi merah atau nasi putih.
Minggu, 31 Oktober 2010
Minggu, 24 Oktober 2010
foto
dua orang bapak ini berprofesi sebagai tukang parkir dipasar pondok labu..mereka bekerja dari pagi hingga malam hari kira-kira pukul 21.00 w.i.b
mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena memiliki istri dan anak. pekerjaan mereka sangat membantu sekali karena menjaga kendaraan bermotor milik orang lain yang parkir di pasar tersebut...
Saya salut dengan profesi mereka yang bekerja dari pagi hingga malam tanpa kenal lelah demi keluarga.
makalah "motivasi belajar anak"
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Meningkatkan Motivasi Belajar Anak”.
.Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahui cara belajar anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.
Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.
Depok, 24 Oktober 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH.
BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN MEMOTIVASI ANAK
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Banyak masalah mengenai anak yang susah belajar akibat kehilangan motivasi. Banyak hal yang mempengaruhi emosi anak untuk sadar belajar dengan keinginan sendiri. Orangtua tidak boleti lepas tangan mengenai pendidikan anak-anaknya di sekolah. Jumlah murid yang banyak dalam satu kelas ditambah dengan beban mata pelajaran yang semakin banyak membuat para guru kewalahan. Inilah yang menyebabkan orangtua harus ikut memperhatikan putra putrinya di sekolah. Bagaimana tips bagi orangtua untuk meningkatkan motivasi belajar anak?
Orangtua harus bisa menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk mengatasi kekurangan sekolah. Misalnya, membantu sekolah untuk meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler sekolahnya. Orangtua jangan hanya menuntut sekolah saja, melainkan berusaha membangun komunikasi dengan sekolah.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap memotivasi anak agar giat belajar.
B.IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK”, terkait dengan banyak anak-anak yang menjadi malas belajar sehinnga nilai di sekolah menjadi turun.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam memotivasi anak agar belajar dengan giat?
2.Bagaimana cara mengembangkan kemampuan gaya belajar?
C.PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran orangtua dalam memotivasi anak agar belajar dengan giat?
2. Bagaimana deskripsi cara mengembangkan kemampuan gaya belajar?
BAB II
PEMBAHASAN
Orang tua merupakan bagian cara untuk dapat mewujudkan prestasi anak di sekolah serta guru juga berperan penting dalam meningkatkan motivasi anak untuk belajar. Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan memotivasi anak
A.TUJUAN MEMOTIVASI ANAK
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan orang tua dan guru sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
2. Memberikan hadiah pada anak untuk memotivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Sutikno Sobry M, 2008. PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Jakarta
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tema yang saya pilih adalah “Meningkatkan Motivasi Belajar Anak”.
.Adapun tujuan saya menulis karangan ini adalah untuk mengetahui cara belajar anak. Saya harap tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah informasi.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu menyusun karangan ini, juga kepada teman – teman yang telah membantu dalam mengisi angket. Walaupun sebenarnya selama dalam pembuatan karangan ini saya mengalami banyak hambatan, seperti susahnya mencari objek untuk di teliti, mencari bahan – bahan informasi, dan sebagainya.
Saya menyadari bahwa karangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata saya ucapkan semoga karangan ini dapat bermanfaat.
Depok, 24 Oktober 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH.
BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN MEMOTIVASI ANAK
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Banyak masalah mengenai anak yang susah belajar akibat kehilangan motivasi. Banyak hal yang mempengaruhi emosi anak untuk sadar belajar dengan keinginan sendiri. Orangtua tidak boleti lepas tangan mengenai pendidikan anak-anaknya di sekolah. Jumlah murid yang banyak dalam satu kelas ditambah dengan beban mata pelajaran yang semakin banyak membuat para guru kewalahan. Inilah yang menyebabkan orangtua harus ikut memperhatikan putra putrinya di sekolah. Bagaimana tips bagi orangtua untuk meningkatkan motivasi belajar anak?
Orangtua harus bisa menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk mengatasi kekurangan sekolah. Misalnya, membantu sekolah untuk meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler sekolahnya. Orangtua jangan hanya menuntut sekolah saja, melainkan berusaha membangun komunikasi dengan sekolah.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap memotivasi anak agar giat belajar.
B.IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK”, terkait dengan banyak anak-anak yang menjadi malas belajar sehinnga nilai di sekolah menjadi turun.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orangtua dalam memotivasi anak agar belajar dengan giat?
2.Bagaimana cara mengembangkan kemampuan gaya belajar?
C.PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran orangtua dalam memotivasi anak agar belajar dengan giat?
2. Bagaimana deskripsi cara mengembangkan kemampuan gaya belajar?
BAB II
PEMBAHASAN
Orang tua merupakan bagian cara untuk dapat mewujudkan prestasi anak di sekolah serta guru juga berperan penting dalam meningkatkan motivasi anak untuk belajar. Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan memotivasi anak
A.TUJUAN MEMOTIVASI ANAK
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan orang tua dan guru sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
2. Memberikan hadiah pada anak untuk memotivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Sutikno Sobry M, 2008. PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Jakarta
Senin, 18 Oktober 2010
Mengatasi Anak Bertengkar
Saudara kandung baik kakak maupun adik, memang merupakan sebuah interaksi atau relasi yang dapat menimbulkan konflik, persaingan saudara kandung, rasa berbagi, bermain, menolong, mengajarkan dan lain lain. Dalam relasi saudara kandung terdapat berbagai macam perbedaan dilihat dari segi usia anak, rentang usia antar saudara, urutan kelahiran, dan jenis kelamin saudara kandung.
Semua 4 macam tersebut memiliki pengaruh yang berbeda beda, misalnya saudara kandung yang berjenis kelamin sama akan lebih hebat bertengkar dibandingkan dengan berbeda jenis kelaminnya. Saudara kandung yang terpaut pendek rentang usia juga lebih hebat pertengkarannya dibandingkan dengan berbeda jauh rentang usianya.
Perkembangan Usia
Faktor usia juga turut mempengaruhi pertengkaran anak, semakin bertambah usia maka perkembangan moral anak juga semakin meningkat dibandingkan dengan usia remaja dan kanak kanak.
Seperti misalnya usia saudara kandung yang terpaut antara 17, 14 dan 8 tahun memiliki sikap dan karakteristik yang berbeda, tentu saudara yang berumur 17 tahun lebih bisa mengerti dibandingkan dengan saudara yang masih berumur 4 tahun.
Membandingkan Anak
Membanding bandingkan anak juga dapat menjadi pemicu anak bersifat cemburu terhadap saudaranya yang lain. Ia akan lebih melihat kelebihan yang dimiliki saudaranya dari pada dirinya sendiri. Kecemburuan merupakan faktor yang biasanya menjadi pemicu pertengkaran anak.
Ketika bertengkar pun sebaiknya orangtua tidak melihat siapa yang melakukan terlebih dahulu karena hal ini dapat membuat anak seperti halnya seorang penjahat dan korban. Terutama jika hal ini berlangsung lama dapat menimbulkan kebencian pada saudara kandungnya karena ia sering dipersalahkan. Perlakukan mereka pada posisi yang sama.
Bersikap Tenang
Ketika bertengkar janganlah orangtua membentak dan mengeluarkan emosi pada mereka, bersikaplah sabar dan tenanglah ketika menghadapi pertengkaran diantara mereka. Karena emosi hanya akan menambah suasana hati anak menjadi lebih buruk.
Meminimalisir Penyebab Pertengkaran
Anak bertengkar tentu memiliki sebab, bisa karena merebutkan mainan, baju, boneka, tempat duduk dll. Coba untuk mencegah dan meminimalisrnya, misalnya dengan menyediakan mainan atau boneka yang sama dan warna yang sama juga.
Saling Berdamai
Jika anda menginginkan anak lebih akur maka coba ajarkan pada mereka bagaimana hidup berdamai dengan saling bersalaman dan meminta maaf ketika bertengkar.
Berilah Dorongan Positif
Jika anak kembali akur dan ketika bermain tidak lagi bertengkar, berilah pujian pada mereka. Dan katakan bahwa anda menyayangi dan menyukai kebersamaan mereka dengan tidak bertengkar lagi.
Nilai Budaya Keluarga
Perkembangan moral, nilai dan budaya dalam sebuah keluarga dapat mempengaruhi bagaimana setiap anggota keluarga saling menghormati dalam menjalin hubungan. Mulailah dari orangtua untuk saling menghormati dan menyayangi terhadap anggota keluarga yang lain. Sehingga anak bisa belajar dari apa yang orangtua ajarkan pada mereka. sebuah nasehat saja tidak cukup jika orangtua ternyata tidak sama antara perbuatan dan perkataan mereka, mulailah menanamkan dan membangun nilai dan budaya (kebiasaan) saling menghormati dan menyayangi diantara anggota keluarga.
Bagaimanapun juga, persaingan antar saudara kandung dalam keluarga tidak dapat dihindari. Dan tentu saja dalam praktiknya tidak bisa semudah itu, dibutuhkan beberapa penyesuaian agar keduanya bisa berdamai dan menghindari konflik antar saudara kandung. Karena semakin keras orangtua, maka anak akan semakin sulit untuk menuruti kata-kata orangtuanya.
Namun, naluri keibuan, kasih sayang dan kepekaan anda sebagai orang tua akan sangat membantu meminimalkan perasaan cemburu dan permusuhan diantara mereka, sehingga akan timbul perasaan empati, kesediaan sikap untuk berbagi dengan saudaranya yang lain dan kesediaan untuk bersikap damai.
Semua 4 macam tersebut memiliki pengaruh yang berbeda beda, misalnya saudara kandung yang berjenis kelamin sama akan lebih hebat bertengkar dibandingkan dengan berbeda jenis kelaminnya. Saudara kandung yang terpaut pendek rentang usia juga lebih hebat pertengkarannya dibandingkan dengan berbeda jauh rentang usianya.
Perkembangan Usia
Faktor usia juga turut mempengaruhi pertengkaran anak, semakin bertambah usia maka perkembangan moral anak juga semakin meningkat dibandingkan dengan usia remaja dan kanak kanak.
Seperti misalnya usia saudara kandung yang terpaut antara 17, 14 dan 8 tahun memiliki sikap dan karakteristik yang berbeda, tentu saudara yang berumur 17 tahun lebih bisa mengerti dibandingkan dengan saudara yang masih berumur 4 tahun.
Membandingkan Anak
Membanding bandingkan anak juga dapat menjadi pemicu anak bersifat cemburu terhadap saudaranya yang lain. Ia akan lebih melihat kelebihan yang dimiliki saudaranya dari pada dirinya sendiri. Kecemburuan merupakan faktor yang biasanya menjadi pemicu pertengkaran anak.
Ketika bertengkar pun sebaiknya orangtua tidak melihat siapa yang melakukan terlebih dahulu karena hal ini dapat membuat anak seperti halnya seorang penjahat dan korban. Terutama jika hal ini berlangsung lama dapat menimbulkan kebencian pada saudara kandungnya karena ia sering dipersalahkan. Perlakukan mereka pada posisi yang sama.
Bersikap Tenang
Ketika bertengkar janganlah orangtua membentak dan mengeluarkan emosi pada mereka, bersikaplah sabar dan tenanglah ketika menghadapi pertengkaran diantara mereka. Karena emosi hanya akan menambah suasana hati anak menjadi lebih buruk.
Meminimalisir Penyebab Pertengkaran
Anak bertengkar tentu memiliki sebab, bisa karena merebutkan mainan, baju, boneka, tempat duduk dll. Coba untuk mencegah dan meminimalisrnya, misalnya dengan menyediakan mainan atau boneka yang sama dan warna yang sama juga.
Saling Berdamai
Jika anda menginginkan anak lebih akur maka coba ajarkan pada mereka bagaimana hidup berdamai dengan saling bersalaman dan meminta maaf ketika bertengkar.
Berilah Dorongan Positif
Jika anak kembali akur dan ketika bermain tidak lagi bertengkar, berilah pujian pada mereka. Dan katakan bahwa anda menyayangi dan menyukai kebersamaan mereka dengan tidak bertengkar lagi.
Nilai Budaya Keluarga
Perkembangan moral, nilai dan budaya dalam sebuah keluarga dapat mempengaruhi bagaimana setiap anggota keluarga saling menghormati dalam menjalin hubungan. Mulailah dari orangtua untuk saling menghormati dan menyayangi terhadap anggota keluarga yang lain. Sehingga anak bisa belajar dari apa yang orangtua ajarkan pada mereka. sebuah nasehat saja tidak cukup jika orangtua ternyata tidak sama antara perbuatan dan perkataan mereka, mulailah menanamkan dan membangun nilai dan budaya (kebiasaan) saling menghormati dan menyayangi diantara anggota keluarga.
Bagaimanapun juga, persaingan antar saudara kandung dalam keluarga tidak dapat dihindari. Dan tentu saja dalam praktiknya tidak bisa semudah itu, dibutuhkan beberapa penyesuaian agar keduanya bisa berdamai dan menghindari konflik antar saudara kandung. Karena semakin keras orangtua, maka anak akan semakin sulit untuk menuruti kata-kata orangtuanya.
Namun, naluri keibuan, kasih sayang dan kepekaan anda sebagai orang tua akan sangat membantu meminimalkan perasaan cemburu dan permusuhan diantara mereka, sehingga akan timbul perasaan empati, kesediaan sikap untuk berbagi dengan saudaranya yang lain dan kesediaan untuk bersikap damai.
Pengertian Kepribadian Menurut Awam dan Psikologi
Dalam kajian psikologi, kita akan mengenal sebuah obyek pembahasan yang dikenal dengan psikologi kepribadian. Tetapi, bagaimanakah perbedaan arti kepribadian bagi masyarakat awam dengan kajian yang dilakukan oleh psikologi. Berikut adalah penjelasannya.
Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Kata personality dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin: persone, yang berarti kedok atau topeng. Dimana hal ini selalu dipakai pada zaman romawi dalam melakukan sandiwara panggung. Lambat laun kata persona (personality) berubah istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima individu dari kelompok atau masyarakat.
Sehingga kemudian individu diharapkan akan berperilaku sesuai dengan peran atau gambaran sosial yang diterimanya. Pengertian ini biasanya muncul dengan ungkapan seperti: “Didi berkepribadian pahlawan.” Atau “Dewi berkepribadian kartini sejati.”
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Dari penjelasan diatas bisa diperoleh gambaran bahwa kepribadian, menurut pengertian sehari-hari atau masyarakat awam, menunjuk pada gambaran bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu yang lainnya.
Anggapan seperti ini sangatlah mudah dimengerti, tetapi juga sangat tidak bisa mengartikan kepribadian dalam arti yang sesungguhnya. Karena mengartikan kepribadian berdasarkan nilai dan hasil evaluatif. Padahal kerpibadian adalah sesuatu hal yang netral, dimana tidak ada baik dan buruk. Kepribadian juga tidak terbatas kepada hal yang ditampakkan individu saja, tetapi juga hal yang tidak ditampakkan individu, serta adanya dinamika kepribadian, dimana kepribadian bisa berubah tergantung situasi dan lingkungan yang dihadapi seseorang.
Kepribadian menurut psikologi
Pengertian kepribadian menurut disiplin psikologi bisa diambil dari rumusan beberapa teoris kepribadian terkemuka. Gordon Allport, merumuskan kepribadian adalah organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.
Seperti yang dikisahkan Feist & Feist, Allport memilih tiap frase dalam mendefinisikan dengan hati-hati, sehingga benar-benar menyatakan apa yang ingin ia katakan.
Istilah ”organisasi dinamis” menunjukkan suatu integrasi atau saling keterkaitan dari berbagai aspek kepribadian. Kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola. Bagaimanapun, kepribadian bukan suatu organisasi yang statis, melainkan secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Istilah ”psikofisik” menekankan pentingnya aspek psikologis dan fisik dari kepribadian. Kata ”menentukan” dalam definisi kepribadian menunjukkan bahwa kepribadian ”merupakan sesuatu dan melakukan sesuatu”. Kepribadian bukanlah topeng yang secara tetap dikenakan seseorang; dan juga bukan perilaku sederhana. Kepribadian menunjuk orang di balik perilakunya atau organisme di balik tindakannya.
Dengan kata ”karakteristik” Allport ingin menunjukkan sesuatu yang unik atau individual. Kepribadian seseorang bersifat unik, tidak dapat diduplikasi (ditiru) oleh siapa pun. Kata ”perilaku dan pikiran” secara sederhana menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, baik perilaku internal (pikiran-pikiran) maupun perilaku-perilaku eksternal seperti berkata-kata atau tindakan.
Berdasarkan penjelasan Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Meskipun mengalami perubahan, kepribadian merupakan karakteristik yang relatif stabil. Hal ini sesuai penjelasan Allport bahwa kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola.
Pandangan orang secara umum mengenai kepribadian sebagai sesuatu yang ajek, konsisten, dan tidak berubah, tidak sepenuhnya salah. Namun, perlu diingat bahwa keadaan yang relatif stabil itu juga mengalami pertumbuhan dan perubahan.
Daftar Pustaka
Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco
Feist, Jess & Feist, G. J. (2006). Theories of Personality, Sixth ed. Boston: Mc-Graw Hill.
Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Kata personality dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin: persone, yang berarti kedok atau topeng. Dimana hal ini selalu dipakai pada zaman romawi dalam melakukan sandiwara panggung. Lambat laun kata persona (personality) berubah istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima individu dari kelompok atau masyarakat.
Sehingga kemudian individu diharapkan akan berperilaku sesuai dengan peran atau gambaran sosial yang diterimanya. Pengertian ini biasanya muncul dengan ungkapan seperti: “Didi berkepribadian pahlawan.” Atau “Dewi berkepribadian kartini sejati.”
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Dari penjelasan diatas bisa diperoleh gambaran bahwa kepribadian, menurut pengertian sehari-hari atau masyarakat awam, menunjuk pada gambaran bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu yang lainnya.
Anggapan seperti ini sangatlah mudah dimengerti, tetapi juga sangat tidak bisa mengartikan kepribadian dalam arti yang sesungguhnya. Karena mengartikan kepribadian berdasarkan nilai dan hasil evaluatif. Padahal kerpibadian adalah sesuatu hal yang netral, dimana tidak ada baik dan buruk. Kepribadian juga tidak terbatas kepada hal yang ditampakkan individu saja, tetapi juga hal yang tidak ditampakkan individu, serta adanya dinamika kepribadian, dimana kepribadian bisa berubah tergantung situasi dan lingkungan yang dihadapi seseorang.
Kepribadian menurut psikologi
Pengertian kepribadian menurut disiplin psikologi bisa diambil dari rumusan beberapa teoris kepribadian terkemuka. Gordon Allport, merumuskan kepribadian adalah organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.
Seperti yang dikisahkan Feist & Feist, Allport memilih tiap frase dalam mendefinisikan dengan hati-hati, sehingga benar-benar menyatakan apa yang ingin ia katakan.
Istilah ”organisasi dinamis” menunjukkan suatu integrasi atau saling keterkaitan dari berbagai aspek kepribadian. Kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola. Bagaimanapun, kepribadian bukan suatu organisasi yang statis, melainkan secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Istilah ”psikofisik” menekankan pentingnya aspek psikologis dan fisik dari kepribadian. Kata ”menentukan” dalam definisi kepribadian menunjukkan bahwa kepribadian ”merupakan sesuatu dan melakukan sesuatu”. Kepribadian bukanlah topeng yang secara tetap dikenakan seseorang; dan juga bukan perilaku sederhana. Kepribadian menunjuk orang di balik perilakunya atau organisme di balik tindakannya.
Dengan kata ”karakteristik” Allport ingin menunjukkan sesuatu yang unik atau individual. Kepribadian seseorang bersifat unik, tidak dapat diduplikasi (ditiru) oleh siapa pun. Kata ”perilaku dan pikiran” secara sederhana menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, baik perilaku internal (pikiran-pikiran) maupun perilaku-perilaku eksternal seperti berkata-kata atau tindakan.
Berdasarkan penjelasan Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Meskipun mengalami perubahan, kepribadian merupakan karakteristik yang relatif stabil. Hal ini sesuai penjelasan Allport bahwa kepribadian merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terpola.
Pandangan orang secara umum mengenai kepribadian sebagai sesuatu yang ajek, konsisten, dan tidak berubah, tidak sepenuhnya salah. Namun, perlu diingat bahwa keadaan yang relatif stabil itu juga mengalami pertumbuhan dan perubahan.
Daftar Pustaka
Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco
Feist, Jess & Feist, G. J. (2006). Theories of Personality, Sixth ed. Boston: Mc-Graw Hill.
Manfaat Dongen Untuk Anak-anak
Banyak manfaat positif dari kegiatan mendongeng, di sarankan orangtua untuk sering mendongeng kepada anak-anaknya sebelum tidur. Saat tidur, anak membayangkan khayalan itu yang berisi pesan moral positif. Banyak tema yang di ambil untuk dijadikan dongeng anak-anak. Tidak hanya dari Negara lain, tapi Indonesia juga kaya akan tema untuk dijadikan dongeng anak-anak.
’’
Buku 10 kisah dongeng untuk Anak Indonesia mengangkat cerita berlatar belakang alam, budaya dan daerah Indonesia…
Saying anak-anak di perkotaan, cenderung meninggalkan dongeng asli Indonesia, dan lebih mengenal cerita doraemon, Barbie, atau pinokia, ketimbang timunmas, sih kancil, bawang merah bawang putih.
“siapa yang tau di mana pulau Kalimantan, pulau jawa, atau pulau sumatera. Kalau belum pernah ke tempat di pulau-pulau tersebut, bisa tau dari baca buku dulu. Minta di dongengkan oleh ibu atau bapaknya. Dongeng adalah hak anak,” kata aktivis pemberdayaan perempuan dan anak, Dewi Huges, saat louncing buku dongeng untuk anak Indonesia dari KFC.
Pengarang buku Vanda Yulianti mengatakan, buku 10 kisah dongeng untuk anak Indonesia mengangkat cerita berlatar belakang alam, budaya, dan daerah Indonesia. Anak-anak bisa berimajinasi dan menyimpan kisah-kisah itu dari daerah di Indonesia tempat di mana anak-anak berpijak, dan Negara tempat dimana anak-anak di lahirkan dan dibesarkan.
Ketua Dewan Konsultantatif Nasional Komnas Perlindungan anak Seto Mulyadi memberikan apresiasi kepada perusahaan makan siap saji, Kentucky Fried Chiken, yang mau meluncurkan buku dongeng yang di tunjukkan untuk anak-anak. Dengan memperbanyak buku dongeng khas dari Indonesia, di harapkan anak-anak akan mengerti mengenai wilayah serta kisah dari Indonesia.
“Tanggungjawab tidak hanya pemerintah tapi juga dari dunia usaha. Dan KFC mau memperoduksi buku dongeng ini,” kata psikolog dan pemerhati anak yang biasa disapa Kak Seto itu.
Minggu, 10 Oktober 2010
Bahaya Radiasi Monitor Komputer Pada Mata
Penggunaan komputer dalam pekerjaan sehari-hari merupakan hal yang lumrah saat ini. Hampir setiap orang di sebuah kantor menggunakan komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan. Namun, monitor sebagai salah satu piranti dari komputer memiliki bahaya radiasi bagi mata, jika digunakan dalam waktu yang lama.
Bahaya radiasi monitor komputer bagi mata dapat mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata. Berikut behaya yang dapat diakibatkan oleh radiasi monitor komputer pada mata.
Penggunaan komputer sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak dilapisi oleh filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor komputer sendiri menghasilkan radiasi sinar x, ultravolet, gelombang mikro dan radiasi eletromagnetik berfrekuensi rendah. Semakin terang monitor anda, maka semakin banyak radiasi yang ditimbulkannya.
Dampak berikutnya dari radiasi monitor komputer adalah mata yang bergetar dan berkedip, lalu dapat berlanjut memicu rabun jauh atau mata minus, katarak, keguguran dan epilepsi. Sementara dampaknya akan dirasakan mulai 15 sampai 20 tahun kemudian.
Bahaya radiasi monitor komputer bagi mata dapat mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata. Berikut behaya yang dapat diakibatkan oleh radiasi monitor komputer pada mata.
Penggunaan komputer sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak dilapisi oleh filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor komputer sendiri menghasilkan radiasi sinar x, ultravolet, gelombang mikro dan radiasi eletromagnetik berfrekuensi rendah. Semakin terang monitor anda, maka semakin banyak radiasi yang ditimbulkannya.
Dampak berikutnya dari radiasi monitor komputer adalah mata yang bergetar dan berkedip, lalu dapat berlanjut memicu rabun jauh atau mata minus, katarak, keguguran dan epilepsi. Sementara dampaknya akan dirasakan mulai 15 sampai 20 tahun kemudian.
Sesekali Ajak Anak Masuk Hutan
Dulu kawasan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta identik dengan kekeringan. Untuk mendapatkan air bersih, warga di sana harus berjalan jauh belasan kilometer. Setelah Gunungkidul yang bertahan kapur tandus berubah menjadi hijau, cerita tentang kekeringan tinggal kenangan.
“Mencintai hutan berarti juga berhemat air,” kata Dede Rohadi peneliti dari Kementrian Kehutanan yang diperbantukan di Cifor, lembaga penelitian yang mengkaji hutan tropis, baru-baru ini.
Menurut Dede, anak-anak adalah generasi berikutnya yang menggisi bumi ini. Sebagai penerus anak-anak harus di ajarkan untuk mencintai lingkungan. Ornagtua harus mengenalkan anak-anak dengan tumbuhan sejak dini. Ajak anak-anak untuk menanam pohon dan merawat pohon itu agar tumbuh dengan baik. Artinya, lebih banyak pohon yang ditanam, kondisi air tawar pu akan lebih baik. Seperti kasus di Gunungkidul yang kini tidak lagi kesulitan air. Sesekali anak di ajak ke hutan. Jika hutan gundul banyak masalah yang akan timbul. Air tidak dapat tertanam di tanah dan langsung terbuang dan berdampak banjir. Selain itu hewan yang menghuni hutan juga akan punah. Dr Premana Permadi Dosen Astronomi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, anak-anak juga di jelaskan kalau air telah terbentuk di bumi selama miliaran tahun. Itu terjadi setelah kejadian bintang meledak.
“Memberikan apresiasi ke anak-anak bagaimana terbentuknya air di bumi yang terbentuk miliaran tahun yang lalu. Artinya, membuat air tidak mudah karena oksigen yamg sulit di dapat,” kata Premana.
Senin, 04 Oktober 2010
KUNCINYA ADALAH KOMUNIKASI
Banyak orang meragukan kemampuan seorang wanita pekerja dapat membagi urusan pekerjaan dengan keluarganya. Berusan pekerjaan dengan keluarganya. Sebagian masyarakat menganggap seorang wanita pekerja akan membuat anak menjadi terlantar, sehingga anak itu kurang mendapat perhatian, menjadi anak yang suka membuat ulah, baik di lingkungan rumah maupun sekolah.
Mendidik anak harus dilakukan semua ibu meski ia sibuk bekerja. Kuncinya adalah komitmen yang harus dibuat secara jelas antara ibu dan anak. Jika telah ditentukan, si ibu harus terus menjaga komunikasinya dengan anak.
Bagi ibu pekerja, komunikasi itu tidak selamanya harus dengan tatap muka, namun bisa mengembangkan komunikasi secara tertulis. “Pesan-pesan tertulis pada anak membuat sentuhan kasih sayang yang sama dengan pertemuan fisik,”
Seperti ungkapan kasih sayang. Misalnya, menulis “mama sayang kalian” atau “kalian adalah permata bagi mama” dan sebagainya.
Atau bisa juga dengan melakukan komunikasi dengan sering menelepon anaknya di rumah. Saat menelepon bisa bertanya mengenai kabar atau kondisi anak. Misalnya, apakah si anak sudah makan atau mengerjakan PR. Dengan begitu anak masih merasa diberi perhatian meski sang ibu bekerja.
Komunikasi pun harus tetap dibina saat anak ada di sekolah. Harus dipahami, meski orangtua menyekolahkan anaknya, tidak berarti pengawasan dilepaskan begitu saja.
Saat anak mendapatkan masalah di sekolahnya, jangan orangtua langsung menyalahkan guru dan pihak sekolah. Sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu dan bersama-sama mencari solusi.
“Kalau kita merasa anak ada problem, orang tua harus mengaca pada dirinya sendiri. Jangan hanya menyalahkan pada anak. Bila anak susah diatur dan malas belajar, bisa jadi orangtua terlalu sibuk dan kurang perhatian.”
Dalam diri setiap anak mempunyai banyak hal yang baik, tetapi orangtua hanya melihat jeleknya saja. Jika anak melakukan kesalahan, orangtua sebaiknya jangan cepat mengadili dan jangan menjadi egois dengan melihat kesalahan anak semata.
Saat ini banyak terjadi salah komunikasi antara orangtua dan anak. Untuk itu haruslah menciptakan komunikasi seintensif mungkin.
ANAK TANGGUNG JAWAB BERSAMA
Pengasuhan Tidak Hanya Beban Ibu Saja
Pada kondisi saat ini dalam sebuah keluarga ditemui orangtua, bapak dan ibu, yang bekerja di luar rumah secara bersamaan. Dampaknya keluarga itu mempunyai dual earner (dua penghasilan). Dengan dua penghasilan itu diharapkan bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun di sisi lain, ada kekhawatiran dan kecemasan saat bekerja bersamaan itu, harus meninggalkan anak di rumah.
Menurut Efriyani Djuwita, seorang psikolog anak, orangtua yang merasa cemas meninggalkan anaknya saat bekerja tentu bisa didasari berbagai macam alasan. Ada beberapa yang melihat pengalaman, baik yang terjadi pada dirinya sendiri atau orang lain ketika ditinggalkan orangtuanya bekerja.
Ada juga yang berdasarkan skala prioritas pada saat ini. Atau ada orangtua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus, atau pun orangtua yang memang sudah merasa tercukupi dengan satu penghasilan saja.
Kecemasan meninggalkan anak dengan orang lain juga bisa berdasarkan penilaian pribadi orangtua itu. Ada beberapa orangtua yang menilai saat meninggalkan anak dengan pengasuh, pengasuh itu tidak akan bisa memberikan pengasuhan yang sama dengan orangtua yang mengasuh langsung.
Bahkan, ada orangtua yang khawatir anaknya akan diperlakukan buruk ketika dititipkan ke pengasuh atau pembantu rumah tangga (PRT).
Semua kekhawatirkan itu bisa saja terjadi. Namun, jika akhirnya orangtua memutuskan untuk bekerja di luar rumah secara bersamaan, orangtua harus yakin anak tetap bisa tumbuh kembang dengan baik.
Secara teoritis tidak ada perbedaan kualitas antara anak-anak yang ditinggal bekerja dan yang tidak ditinggal bekerja.
Ada beberapa penelitian yang menyebutkan anak-anak yang ditinggal bekerja dan mendapat pengasuhan yang tepat mereka cenderung bisa mandiri. Kuncinya, sangat tergantung dengan pola pengasuhannya.
Selain itu, harus ditekankan juga tanggungjawab pengasuhan bukan hanya pada pundak ibu saja, tetapi juga bapak. Masing-masing memiliki tanggung jawab yang sama.
“Kalau kita berbicara mengenai pengasuhan anak, tidak hanya ibu saja yang bertanggung jawab yang sama. Apalagi dua-duanya sama-sama bekerja mencari nafkah. Jadi tidak bijak kalau pengasuhan anak hanya dibebankan pada pihak ibu saja,” kata psikolog yang akrab disapa Ita itu.
Menurutnya, saat memutuskan ibu harus bekerja di luar rumah, harus dipikirkan bersama untuk membagi perannya dengan baik. Saat pulang, baik ibu atau ayah, bisa bergantian memberikan waktu berkualitas dengan anak. Misalnya ibu duluan, setelah itu bapak atau sebaliknya.
Pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu mengatakan saat orangtua bekerja di luar rumah mengakibatkan waktu bersama anak berkurang. Saat berada di rumah bersama dengan anak, orangtua harus bisa menciptakan waktu yang berkualitas.
Waktu yang berkualitas itu bisa diisi dengan bermain bersama, makan bersama, membaca buku cerita aau mengobrol.
“Pastikan kualitasnya terjaga dan pada hanya untuk anak. Jangan disambi, misalnya dengan membuka facebook atau chating atau sejenisnya,” kata Efriyani.
Yang terpenting juga adalah menjalin komunikasi yang hangat dan dekat dengan anak. Misalnya, saat di kantor bisa menelepon anak atau menanyakan perasaannya hari ini. Tidak hanya sekadar menanyakan ada PR atau tidak. Atau tadi mendapatkan nilai berapa.
Langganan:
Postingan (Atom)